Tampilkan postingan dengan label Berhasil. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berhasil. Tampilkan semua postingan
439 WNI Berhasil Dievakuasi dari Mesir

439 WNI Berhasil Dievakuasi dari Mesir

Ilustrasi evakuasi WNA dari Mesir

Jakarta, (tvOne)

Sebanyak 439 warga negara Indonesia (WNI) di Mesir yang tergabung dalam rombongan evakuasi tahap kedua tiba di Jakarta pada Jumat (4/2) siang. Rombongan WNI ini disambut oleh Wapres Boediono.

Kementerian Luar Negeri dan instansi terkait menyatakan, akan terus memantau dan mempersiapkan kebutuhan WNI selama berada di tanah air, sebelum dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.

Tim yang berada di Mesir sudah mendaftar 400 WNI lainnya. Mereka akan dipulangkan ke Indonesia dalam rombongan berikutnya.

Bookmark and Share

View the original article here

Kembali Pembantai dan Pemerkosa Muslim Bosnia Berhasil Ditangkap

Kembali Pembantai dan Pemerkosa Muslim Bosnia Berhasil Ditangkap

Polisi Bosnia telah menangkap seorang warga Serbia Bosnia yang dituduh melakukan pembunuhan, perkosaan dan intimidasi terhadap Muslim Bosnia di ibukota Sarajevo selama perang tahun 1992-1995, kata pejabat kejaksaan, Selasa kemarin (1/2).

Sasa Baricanin, 41 tahun, ditangkap oleh Agen Investigasi dan Perlindungan Negara (SIPA) di benteng masa perang Serbia Bosnia Pale, dekat ibukota, kantor kejaksaan mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Dikatakan bahwa Baricanin sedang diselidiki oleh divisi pengadilan kejahatan perang khusus atas dugaan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan di lingkungan Sarajevo dari Grbavica dan Pale pada tahun 1992.

Dikatakan juga Baricanin merupakan kaki tangan dari Veselin Vlahovic, yang juga dikenal sebagai "Batko", seorang mantan tentara Serbia yang diduga melakukan ratusan pembunuhan, perkosaan dan penyiksaan terhadap muslim Bosnia di Sarajevo. Ia telah ditangkap tahun lalu di Spanyol dan dikirim ke pengadilan Bosnia.

"Baricanin diduga melakukan pembunuhan, pemerkosaan, perampokan dan intimidasi terhadap Bosnia (Bosnia Muslim) sipil di lingkungan Sarajevo dari Grbavica dan Vraca bersama-sama dengan Vlahovic," kata kantor kejaksaan.

Vlahovic, 41 tahun, yang lahir di Montenegro, memiliki tiga surat perintah penangkapan internasional. Dia ditangkap atas tuduhan mulai dari perampokan bersenjata untuk kasus perampokan dan telah dipenjarakan setelah perang Bosnia untuk sebuah perampokan bersenjata di Montenegro pada tahun 1998.

Bosnia Serbia, didukung oleh tentara mantan Yugoslavia, meluncurkan kampanye pembersihan etnis berdarah pada April 1992 dan di Sarajevo di mana lebih dari 10.000 Muslim tewas dalam pengepungan tiga tahun setengah di wilayah itu.

Pengadilan kejahatan perang Bosnia didirikan di Sarajevo pada tahun 2005 untuk meringankan beban kerja dari pengadilan kejahatan perang PBB untuk bekas Yugoslavia di Den Haag. (fq/wb)

Menlu Israel Sewa Jasa PR Eropa untuk Lawan Gerakan Boikot
Rabu, 02/02/2011 12:22 WIBTak Percaya NATO dan Pemerintah, Taliban Ajukan Syarat Dialog
Rabu, 02/02/2011 12:21 WIBKasus Terorisme, "Jihad Jane" Mengaku Bersalah
Rabu, 02/02/2011 12:19 WIBPemuda Inggris Makin Banyak yang Menganggur
Rabu, 02/02/2011 12:19 WIBTokoh Muslim Akhirnya "Manut" Yahudi, Ikut Ziarah ke Situs Holocaust
Rabu, 02/02/2011 10:03 WIBDemonstran: Jumat 4 Februari Merupakan "Hari Keberangkatan" bagi Mubarak
Rabu, 02/02/2011 09:50 WIBTiru Tunisia dan Mesir, Warga Suriah Serukan Demo Lewat FB dan Twitter
Rabu, 02/02/2011 09:07 WIB

(Arsip) (Ke Atas)


View the original article here

Berhasil Pegang Tangan Istrinya, tapi...

Berhasil Pegang Tangan Istrinya, tapi...

Berhasil Pegang Tangan Istrinya, tapi...

BOGOR, KOMPAS.com — Pasangan suami-istri Rusdi Rozali (58) dan Nurhayati (50) tewas tersambar KRL ekonomi jurusan Jakarta-Bogor, Selasa (1/2/2011) pagi. Korban adalah warga Perumahan Bumi Pertiwi Blok DB No 6, RT 05 RW 02 Kampung Kedunghalang Lebak, Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Peristiwa itu terjadi di perlintasan kereta Jalan Baru di RT 01 RW 01 Kedung Badak, Tanah Sereal, Kota Bogor. Tubuh suami-istri yang sama-sama pensiunan pegawai negeri itu penuh luka akibat terseret, terbentur, dan terpental hingga beberapa meter. Kepala Rusdi cedera berat, sementara Nurhayati patah tulang.

Sejumlah orang yang melihat kejadian itu menyebutkan bahwa Rusdi dan Nurhayati tertabrak KRL ekonomi yang meluncur dari arah Jakarta. Saat itu pasangan tersebut menyeberangi perlintasan dari arah Kebon Pedes ke Kedung Badak.

"Kejadiannya 10.30. Kebetulan saat itu saya ada di pinggir kereta lagi naik motor. Saya lihat si bapak itu mau menolong istrinya. Dia sudah saya klaksonin, tetapi enggak dengar kayanya," ujar Wahyu (30), salah seorang saksi mata.

Dia mengatakan, sebenarnya saat kereta datang, posisi Rusdi sudah berada di pinggir jalan dan berhasil menyeberang. Namun, melihat istrinya masih berada di tengah, Rusdi kembali lagi untuk menyelamatkannya. Upaya itu pun gagal sehingga keduanya tertabrak KRL.

"Sepertinya sandal atau kaki si ibu nyangkut, lalu si bapak kembali untuk menolong. Saya sempat melihat si bapak berhasil memegang tangan si ibu, tapi kemudian kereta datang. Mereka terseret kemudian terbentur ke tiang tembok penanda jarak," kata Wahyu.

Nurhikmah, pemilik warung yang berada di dekat lokasi kejadian, menyebutkan, kejadian tersebut berlangsung sangat cepat. "Tadi itu mereka hendak menyeberang. Saya lihat jelas karena mereka menyeberang di samping dagangan saya. Saya ngeliatnya ngeri," katanya.

Jenazah suami-istri itu langsung dibawa ke ruang forensik Rumah Sakit PMI Bogor. Sementara itu, lokasi kejadian langsung dibersihkan warga setempat dengan air. (Soewidia Henaldi)

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

View the original article here