Tampilkan postingan dengan label Ebook. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ebook. Tampilkan semua postingan

Detik Detik Yang Menentukan BJ Habibie Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi


Judul : Detik Detik Yang Menentukan BJ Habibie :
Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi
Penulis : Bacharuddin Jusuf Habibie
Tebal : 574 Halaman
Diterbitan Oleh  : THC Mandiri, 2006
Prahara kembali menghantam bangsa Indonesia dalam siklus 30 tahunan. Kemelut politik pada pertengahan dedake 1960-an kembali terulang menjadi krisis multidimensional yang diawali dengan adanya krisis moneter pada pertengahan 1997.

Salah urus kenegaraan memasuki tahun 1990-an, telah membawa Indonesia dalam kesulitan ekonomi yang sangat berat. Inflasi mencapai 650 persen. Korupsi merajalela. Barang kebutuhan pokok sehari-hari mengalami kelangkaan dimana-mana. Kondisi buruk tersebut dipengaruhi oleh krisis politik yang akhirnya memuncak pada tragedi nasional dengan korban jiwa banyak orang pada tanggal 30 September 1965.

Melalu usaha keras disertai bantuan negara-negara donor, Indonesia akhirnya berhasil bangkit kembali. Selama pertumbuhan ekonomi yang mengesankan, bahkan disebut sebagai Negara Asia Berkinerja Tinggi oleh Bank Dunia.

Selangkapnya silahkan download buku "Detik Detik Yang Menentukan BJ Habibie : Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi" versi PDF. Download Ebook Here

Novel Gratis : Apa yaa?! Apa Hidup Ini Kan Lebih Baik Dari Mimpi?

Judul : Apa yaa?! Apa Hidup Ini Kan Lebih Baik Dari Mimpi? - Dzyemtri Muharram
Tebal : 168 Halaman
Tak.. tik.. tik.. tek.. tek tek tek tek tek tekkekeekkkk.. Bunyi tuts keyboard terdengar jelas dihentakkkan seorang mahasiswa perguruan tinggi jakarta, di siang yang panas.“Kok masih gak bener-bener sih?!,” katanya sambil menggaruk-garuk kepala, memandangi PC rakitan yang sering ia utak-atik sana sini.

Tak ada gelak tawa sang adik lagi di rumah itu, orang tuanya di luar kota bersama si adik, jadi pantas sajalah bunyi keyboard terdengar jelas memantul dari dinding ke dinding.
Sunyi sepi bagai tak berpenghuni, orang tua pergi tak ada di rumah lagi [ngurusin bisnisss katanya]. Tapi untunglah ada Mang Dadang dan Mpo Aminah yang dimintai tolong oleh orang tuanya tuk tinggal menemaninya. Sejak sebulan yang lalu.

“Mang kalo ada teman yang ke sini cari saya, bilangin aja pergi ke warnet sebentar, tunggu aja suruh masuk,” pesannya
pada Mang Dadang yang sudah seperti keluarga.
“Iyaa.. nanti mang sampaikan. Tidak pakai motor perginya?” kata Mang Dadang yang sedang membenahi
halaman.
“Nggak ah, deket kok.. Kalo gitu saya pergi dulu. Assalamu’alaikum..”
“Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh..” jawab si Mang.
Saking tergesa-gesanya, ia sampai lupa kencangkan tali
sepatu. Ia pun duduk berjongkok kembali.
“Kenapa Den Rama?” tanya Mang Dadang.
“Akh gak apa-apa,” jawabnya.
Tali sepatu telah terikat kencang temani langkah kakinya. Dengan tas di pundaknya ia pun pergi ke warnet yang
lumayan tak sebegitu jauh dari rumahnya. Ia berjalan dengan sedikit berlari [ingin cepat sampai kayaknya]. Tanpa disadari, ia pun menubruk anak SD yang
baru pulang sekolah. Kaki anak itu membentur batu dan kerikil tajam yang berserakan, lukalah kakinya.
“Duh.. maaf dek, ga apa-apa?? Wah berdarah.., ke rumah sakit ya?” tanyanya dengan hati yang agak kaget bercampur panik.
Download Gratis Apa yaa?! Apa Hidup Ini Kan Lebih Baik Dari Mimpi? oleh Dzyemtri Muharram.Pdf. DOWNLOAD HERE