Tampilkan postingan dengan label Janji. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Janji. Tampilkan semua postingan
Pemerintah Janji Bantu Terbangkan WNI Kembali ke Mesir Setelah Aman

Pemerintah Janji Bantu Terbangkan WNI Kembali ke Mesir Setelah Aman

Rabu, 02/02/2011 15:06 WIB
Pemerintah Janji Bantu Terbangkan WNI Kembali ke Mesir Setelah Aman 
Rachmadin Ismail - detikNews


Jakarta - 415 Warga negara Indonesia di Mesir yang dievakuasi telah tiba di Tanah Air. Mereka terpaksa dipulangkan lantaran situasi di Mesir yang belum kondusif. Kelak jika Mesir telah aman kembali, pemerintah berjanji membantu menerbangkan mereka kembali ke Mesir.

"Setelah pulih, pemerintah akan bantu kembali penerbangan dari Indonesia ke Mesir," ucap SBY dalam sambutannya di hadapan ratusan WNI yang dievakuasi menggunakan pesawat Garuda di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta, Rabu (2/2/2011).

Ucapan SBY tersebut disambut tepuk tangan oleh para WNI yang telah dievakuasi itu. SBY menyampaikan evakuasi dilakukan untuk menjamin keselamatan mereka. Hal itu juga dilakukan untuk agar pemenuhan kebutuhan makan dan minum yang mulai sulit bisa dihindari.

"Kita mendoakan agar diberi tuntunan, tidak terjadi kekerasan dan segera normal kembali. Sehingga yang kuliah, bertugas dan bekerja di Mesir bisa kembali lagi," harap SBY.

SBY juga meminta kesabaran WNI di Mesir. Satuan Tugas Evakuasi WNI di Mesir akan menjalankan tugas sehingga WNI bisa kembali dengan aman. SBY pun memerintahkan menteri terkait agar menyediakan semua kebutuhan WNI yang telah dievakuasi, mulai dari makanan hingga penampungan agar semua berjalan dengan tertib.

"Saya merasa bahagia, karena Anda sekalian sudah kembali ke Tanah Air dengan selamat," ucapnya.

SBY memastikan, pemerintah terus berupaya memulangkan WNI yang masih di Mesir. SBY menambahkan, petugas KBRI di Kairo belum dipulangkan lantaran masih harus menjalankan tugas mengamankan WNI di Mesir.

"Kalau tidak aman baru kita evakuasi. Tugasnya mengamankan dulu saudara kita agar bisa kembali ke Tanah Air. Sampaikan salam saya kepada keluarga semua, semoga semua segera kembali," tambah SBY.

SBY didampingi beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, yaitu Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Mensesneg Sudi Silalahi, Menkum HAM Patrialis Akbar, Menkes Endang Rahayu, Menhub Freddy Numberi, Menlu Marty Natalegawa, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo.

Evakuasi dilakukan lantaran demonstrasi antipemerintah Hosni Mubarak di Mesir tidak kunjung berhenti. Demonstrasi yang digelar lebih dari sepekan ini menuntut Mubarak turun dari kursi presiden dan meninggalkan mesir. PBB melansir jumlah korban tewas dalam kerusuhan yang merupakan buntut demonstrasi itu mencapai 300 orang.

(vit/asy)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

You are redirected to Facebook

loadingSending your message



Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

View the original article here

Pemerintah Janji Fasilitasi Kepulangan WNI ke Mesir

Pemerintah Janji Fasilitasi Kepulangan WNI ke Mesir

Tangerang, (tvOne)

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyambut kedatangan WNI dari Mesir di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (2/2). "Saya dan Ibu Negara merasa bahagia dan bersyukur WNI dari Mesir telah kembali ke tanah air dengan selamat," kata Presiden SBY dalam sambutannya.

Presiden menjelaskan, ia menginstruksikan pemulangan ini untuk menjamin keselamatan WNI yang berada di Mesir dan memastikan bahwa mereka tidak mengalami kesulitan pasokan makanan, sejalan dengan situasi Mesir yang kian memanas.

Presiden SBY juga mengatakan bahwa setelah situasi di Mesir pulih, maka pemerintah akan membantu memfasilitasi WNI untuk berangkat kembali ke Mesir. " Semoga situasi Mesir segera pulih sehingga nanti para WNI bisa kembali ke sana.

Presiden mengatakan bahwa proses evakuasi sekitar 6.200 WNI yang ada Mesir akan terus dilakukan dalam berbagai tahap. "Petugas KBRI masih akan tetap di sana untuk mengemban tugas, kecuali bila situasi sudah sangat tidak aman."

Presiden juga mengimbau Satgas Evakuasi WNI dari Mesir untuk menjamin pelayanan kepada para WNI, khususnya makanan dan kesehatan, selama berada di penampungan.

Sementara itu Ketuga Satgas  Evakuasi WNI dari Mesir, Hassan Wirajuda mengatakan 411 WNI dari Mesir ini akan dibawa ke Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Ia mengatakan, bahwa di asrama haji tersebut, telah tersedia akmodasi yang memadai serta tim medis yang siap memantau kondisi fisik para WNI.

Bookmark and Share

View the original article here

Pangan Mahal, Presiden Tunisia Janji Turun

Pangan Mahal, Presiden Tunisia Janji Turun

"Saya sadar dengan tuntutan rakyat Tunisia. Saya juga sedih dengan apa yang terjadi." Zine El Abidine Ben Ali (AP Photo)

VIVAnews - Presiden Tunisia, Zine El Abidine Ben Ali, berjanji tidak akan lagi memimpin pada 2014 mendatang. Janji itu terlontar di tengah kemarahan rakyat Tunisia atas naiknya harga-harga kebutuhan pokok dan tingginya tingkat pengangguran.

Ben Ali, yang telah berkuasa sejak 1987, juga berjanji akan memberi kebebasan berpolitik dan berpendapat. Dia sedih dengan situasi di Tunisia yang tengah dililit krisis ekonomi.

"Saya sadar dengan tuntutan rakyat Tunisia. Saya juga sedih dengan apa yang tengah terjadi setelah 50 tahun mengabdi bagi bangsa ini, baik dalam dinas militer, berbagai posisi di pemerintahan, dan menjadi presiden selama 23 tahun," kata Ben Ali, seperti dikutip stasiun televisi Al Jazeera, Kamis malam, 13 Januari 2011 waktu setempat. 

Maka, sebagai bentuk pertanggungjawaban, Ben Ali berencana tidak lagi mencalonkan diri sebagai presiden saat jabatan yang dia emban saat ini berakhir pada 2014. Selain itu, Ben Ali meminta pemerintahannya untuk menurunkan harga kebutuhan pokok, seperti roti, susu, dan gula.

Ben Ali juga menginstruksikan pasukan keamanan untuk tidak lagi menggunakan senjata api dalam menghadapi para pemrotes. Pasalnya, dalam demonstrasi serentak di sejumlah kota di Tunisia dalam dua hari terakhir, sedikitnya 16 orang telah tewas. 

Bahkan, menurut lembaga International Federation of Human Rights Leagues (FIDH), lebih dari 60 orang tewas saat rakyat di negara Afrika bagian utara itu memulai protes pada 17 Desember 2010.

Mereka yang tewas tidak saja para korban bentrokan dengan pihak keamanan. Tercatat, tujuh orang nekad bunuh diri sebagai protes atas krisis lapangan kerja dan kesulitan ekonomi. 

Sementara itu, pihak oposisi menyambut baik janji dari Ben Ali untuk mundur sebagai presiden pada 2014. "Pidatonya itu penting secara politik dan memenuhi keinginan rakyat dan oposisi," kata pemimpin oposisi dari Partai PDP, Najib Chebbi. (kd)

• VIVAnews Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

View the original article here