Tampilkan postingan dengan label Keluarga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Keluarga. Tampilkan semua postingan
Bisnis Keluarga Bisa Dilanjutkan oleh Profesional?

Bisnis Keluarga Bisa Dilanjutkan oleh Profesional?

Bisnis keluarga bisa saja membuka kesempatan bagi profesional untuk menjalankannya, namun lebih berisiko.

KOMPAS.com Perusahaan keluarga sudah tentu akan memilih anggota keluarganya sebagai pemegang tampuk kepemimpinan. Generasi kedua yang melanjutkan bisnis keluarga bisa saja anak, keponakan, cucu, atau saudara yang masih memiliki relasi keluarga. Lantas, apakah mungkin bisnis keluarga diturunkan kepada orang lain yang tak ada hubungan atau garis keluarga, tetapi profesional di bidangnya?

Putri Kuswisnu Wardani, generasi kedua penerus perusahaan kosmetik PT Mustika Ratu, mengatakan, anggota keluarga akan menjadi prioritas pertama dalam memilih penerus bisnis keluarga. Namun, kata Putri, tentu saja bukan asal pilih, harus memiliki kemauan dan kemampuan dalam menjalankan bisnis.

"Anggota keluarga harus melakukan adaptasi dan interaksi dalam perusahaan jauh hari. Proses ini berjalan alami dan anggota keluarga harus mau dan mampu menjalankannya. Harus sepenuh hati melewati proses yang berjalan alami. Kalau sudah yakin mau dan terlihat kemauannya, proses suksesi kepemimpinan dijalankan lebih intens, termasuk memahami falsafah dalam bisnis keluarga yang sudah berjalan sukses," tutur Putri saat ditemui Kompas Female seusai prosesi suksesi pucuk pemimpin PT Mustika Ratu di Jakarta, Rabu (12/1/2011).

Peralihan kepemimpinan bisnis keluarga dari suksesor kepada penerimanya (generasi kedua atau berikutnya) memerlukan kesiapan dari kedua belah pihak, kata Putri. Baik suksesor maupun penerima suksesi harus sepenuhnya siap menjalani pergantian kepemimpinan dalam perusahaan keluarga.

"Karenanya, dibutuhkan waktu yang panjang, tak bisa instan dalam menyiapkan suksesi kepemimpinan bisnis keluarga," kata Putri yang menjalani proses 25 tahun hingga akhirnya diserahi tanggung jawab melanjutkan bisnis keluarganya.

Bisa saja diserahkan kepada profesional
Menurut Putri, bisnis keluarga mungkin saja dilanjutkan oleh profesional yang mengemban tugas sebagai pemimpin. Dalam hal ini pihak keluarga berperan sebagai komisaris atau pemegang saham. Jika pilihan ini dianggap lebih baik oleh perusahaan keluarga, prosesi suksesi juga harus dilakukan secara bertahap.

"Profesional yang dipilih untuk melanjutkan bisnis keluarga harus sudah terlibat lama di perusahaan. Proses suksesi yang dilakukan juga persis sama seperti halnya terhadap anggota keluarga," ia menjelaskan.

Meski profesional mungkin saja dipilih sebagai pemimpin bisnis keluarga, hal ini akan menjadi pilihan terakhir. Memilih profesional sebagai pemimpin perusahaan keluarga juga memungkinkan menimbulkan risiko ketidakpercayaan dari keluarga.

"Memilih anggota keluarga setidaknya lebih mengurangi risiko ketidakpercayaan dari keluarga secara keseluruhan," ujarnya.


WAF

Editor: Dini


View the original article here

Agar Bisnis Keluarga Tetap Eksis

Agar Bisnis Keluarga Tetap Eksis

Anak akan merekam kegiatan bisnis orangtuanya, jika dilibatkan sejak kecil.

KOMPAS.com - Bisnis keluarga mampu bertahan berkesinambungan puluhan tahun jika dikelola secara profesional, dengan tetap mewariskan budaya keluarga. Pewaris tahta bisnis keluarga, perlu dipersiapkan jauh hari, untuk mengenali seluk-beluk bisnis agar nantinya mampu melanjutkan kesuksesan yang telah dirintis pendirinya. Menyiapkan regenerasi secara matang menjadi kunci kesuksesan sejumlah bisnis keluarga. Lantas seperti apa caranya?

Membangun mentalitas yang tak instan
Umumnya, bisnis keluarga akan dilanjutkan oleh generasi kedua dan seterusnya. Anak, cucu, keponakan, adalah orang-orang terpilih yang akan mengemban tugas berikutnya, mewarisi kesuksesan pendiri perusahaannya. Agar bisa sukses melebihi upaya yang dirintis generasi pertama, si pewaris tahta harus dilibatkan dalam bisnis sejak dini. Bahkan, calon pengganti pendiri perusahaan harus mau dan mampu terjun langsung dari level bawah. Tak lantas menggantikan posisi teratas dalam perusahaan secara instan.

Melibatkan anak dalam kegiatan bisnis orangtuanya sejak dini melatih mentalitas kewirausahaan. Anak akan merekam perilaku orangtuanya saat menjalani usaha. Pengalaman inilah yang akan melekat dalam dirinya.

"Orang Indonesia cenderung meminta anak fokus ke sekolah saja setinggi-tingginya, sementara orangtua menjalani berbisnis. Saat anak harus menggantikan bisnis orangtuanya, yang terjadi adalah usaha tak berhasil karena anak tidak tahu cara berjualan atau menghadapi konsumen," jelas pengamat ekonomi Aviliani, dalam seminar wirausaha beberapa waktu lalu.

Aviliani menegaskan, dengan bangunan mentalitas wirausaha yang kuat, pebisnis mampu bertahan dalam berbagai kondisi. Dengan mental yang kuat, pebisnis takkan begitu saja menutup usahanya saat sedikit merugi atau mengalami masa krisis.

Mentalitas seperti inilah yang penting dimiliki pewaris bisnis keluarga jika ingin perusahaan keluarga semakin mampu melebarkan sayapnya.

Mau dan mampu
Putri Kuswisnu Wardani, penerus bisnis keluarga PT Mustika Ratu Tbk generasi kedua, mengalami proses pembentukan mentalitas ini. Diakuinya, penggemblengan yang dilakukan orangtuanya terhadap semua anaknya menjadi bagian dari persiapan diri untuk menjadi pemimpin perusahaan di kemudian hari. Butuh waktu 25 tahun bagi Putri untuk menggembleng dirinya untuk memahami seluk-beluk bisnis keluarga. Saat tampuk kepemimpinan akhirnya dialihkan kepadanya, Putri sudah terbentuk menjadi pengusaha yang mau dan mampu melanjutkan kesuksesan orangtuanya.

"Syaratnya harus mau dan mampu terjun langsung dan melanjutkan bisnis keluarga. Agar semua dijalankan sepenuh hati," katanya saat ditemui Kompas Female usai penyerahan pucuk kepemimpinan Mustika Ratu beberapa waktu lalu.

Kemampuan bisa didapati pewaris tahta bisnis keluarga dari pendidikan formal, maupun pengalaman langsung terjun di lapangan. Pengalaman terlibat dalam bisnis keluarga dari posisi bawahan semakin menguatkan mentalitas calon pewaris tahta. Melalui pengalaman inilah, generasi kedua atau berikutnya bisa menilai apakah dirinya mampu melanjutkan bisnis warisan keluarga. Begitu juga dengan kemauan. Ketertarikan dan panggilan hati untuk melanjutkan bisnis keluarga diperlukan agar mampu menjalani perusahaan dengan maksimal. Generasi penerus bisnis keluarga hanya bisa tahu apakah ia mau dan mampu dengan mau mencoba dan melibatkan diri dalam berbisnis.

Menjaga keutuhan keluarga
Konflik kepentingan berpotensi muncul dalam perusahaan keluarga. Untuk menghindari ini, pimpinan perusahaan yang juga umumnya adalah pemimpin dalam keluarga atau orangtua perlu membangun komunikasi dua arah. Keutuhan keluarga menjadi kunci sukses yang tak kalah penting dalam eksistensi bisnis keluarga.

"Kerukunan keluarga perlu dijaga. Seperti orangtua saya yang mengatakan jika bisnis keluarga sukses itu karena adik-adik saya yang baik hati. Namun jika bisnis keluarga gagal itu disebabkan karena saya yang gagal menjaga kerukunan keluarga," jelas Irwan Hidayat, direktur utama PT Sido Muncul dalam acara prosesi Suksesi Kepemimpinan Puncak (CEO) Perusahaan Keluarga Mustika Ratu Tbk, Rabu (12/1/2011) lalu di Jakarta.

Pengalaman Irwan menunjukkan, keutuhan keluarga dalam wujud kerukunan punya pengaruh besar terhadap keberlangsungan bisnis keluarga. Keutuhan keluarga bisa diwujudkan dengan sikap saling menghargai dan memberikan dukungan. Untuk mewujudkannya setiap anggota keluarga diberikan pilihan dan kesempatan yang sama untuk berkontribusi. Termasuk juga untuk menyampaikan pendapatnya dalam merespons berbagai permasalahan dalam bisnis keluarga.

"Saya, kakak, dan adik saya diberikan pilihan dan kesempatan untuk terlibat dalam bisnis keluarga. Namun memang masing-masing orang memiliki pilihan dan minat yang berbeda ," jelas Putri, menggambarkan terbukanya komunikasi dan pilihan dalam keluarga besar Mooryati Soedibyo. "Kakak saya pernah terlibat dalam bisnis keluarga, sebentar saja hanya enam bulan, hingga akhirnya memutuskan untuk kembali kepada profesinya. Adik-adik saya juga pernah terlibat dalam bisnis keluarga. Ada yang bertahan lima tahun lalu memutuskan menjadi ibu rumah tangga. Ada juga yang memilih untuk fokus mengelola salah satu spa kami di Kanada. Setiap orang punya pilihan dan memang diberikan pilihan."


WAF

Editor: Dini


View the original article here

IPDN Minta Maaf kepada Keluarga Rinra

IPDN Minta Maaf kepada Keluarga Rinra

MAKASSAR, KOMPAS.com — Seluruh Civitas Akademika Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga almarhum Rinra Sujiwa Syahrul Putra di Makassar, Selasa (1/2/2011).

Permohonan maaf tersebut disampaikan langsung oleh Sekjen Kemendagri Diah Anggraeni mewakili seluruh Kementerian Dalam Negeri termasuk IPDN sekaligus menyampaikan duka cita mendalam secara pribadi dari Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi pada upacara pemakaman.

Di antara rombongan Kementerian Dalam Negeri dan IPDN hadir pula istri Mendagri Gamawan Fauzi. Sekjen yang menyampaikan sambutannya diiringi dengan isak tangis. "Kami mohon maaf hanya sampai di sini dapat menjaga ananda, mohon maaf jika selama mendidik ada kekhilafan," katanya.

Menurutnya, selama di kampus, almarhum mengikuti seluruh pendidikan dan pembelajaran dengan baik dan penuh disiplin bahkan merupakan nindya praja terbaik.

Almarhum memperoleh NIP CPNS 988 10 23 20 10 diangkat pada 20 Oktober 2010 menjadi calon pegawai negeri sipil dan memiliki prestasi sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Praja dan anggota Korps Praja.  "Ia baru saja diangkat sebagai CPNS dan pulang untuk memperlihatkan kepada orangtuanya bahwa ia telah berhasil," katanya.

Selain berprestasi, Rinra yang selama ini menghuni wisma nusantara di kampus sangat disiplin seperti ayahnya. Prestasi terakhir akademik alamarhum dengan indeks prestasi kumulatif 3,38 atau angka memuaskan. "Putra bapak sangat membanggakan, semoga diberikan kekuatan lahir batin dan ikhlas melepaskan kepergian ananda," ujarnya.

Ia menggambarkan, dalam kehidupan sehari-hari Rinra tidak pernah menonjolkan diri sebagai anak pejabat. Ia memiliki jiwa sosial tinggi, senang bergaul, tidak pernah memanjakan diri, senang membantu, sangat sopan santun, dan baik.

Sekjen juga menyampaikan permohonan kepada keluarga agar mengikhlaskan kepergian Rinra kembali ke pangkuan Yang Maha Kuasa.

Mendengar sambutan yang disampaikan tersebut, ayah almarhum Syahrul Yasin Limpo terus berdzikir sambil berlinang air mata. Begitu juga dengan ibu almarhum Ayunsri Syahrul.

Tampak di antara keluarga inti tokoh sepak bola nasional Andi Darussalam yang juga merupakan paman dari almarhum yang setia menemani Rinra sejak dari Bandung.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

View the original article here

30 Tahun Berkuasa, Total Kekayaan Mubarak dan Keluarga Rp 360 Triliun!

30 Tahun Berkuasa, Total Kekayaan Mubarak dan Keluarga Rp 360 Triliun!

Selasa, 01/02/2011 13:55 WIB
30 Tahun Berkuasa, Total Kekayaan Mubarak dan Keluarga Rp 360 Triliun!  foto
Rita Uli Hutapea - detikNews


Presiden Hosni Mubarak (AFP) Kairo - Presiden Hosni Mubarak telah memimpin Mesir selama 30 tahun. Sebagian orang menuding dia telah menimbun kekayaannya di sejumlah negara. Lantas, berapa jumlah kekayaan Mubarak dan keluarganya selama tiga dekade berkuasa tersebut?

Menurut harian Alkhabar, Selasa (1/2/2011), jumlah kekayaan Mubarak dan keluarganya mencapai sekitar US$ 40 miliar atau sekitar Rp 360 triliun. Kekayaan Mubarak dan keluarganya tersebut disimpan dalam beberapa rekening dan properti di Amerika Serikat, Inggris dan Jerman.

Suzanne, istri Mubarak, kabarnya telah menjadi anggota klub milyuner sejak tahun 2000. Selain rekening-rekening, Suzanne memiliki properti di pusat kota-kota besar di Eropa seperti London, Frankfurt, Madrid, Paris, dan Dubai. Kekayaan ibu negara Mesir itu diperkirakan antara US$ 3-5 miliar.

Mubarak dan Suzanne memiliki dua anak. Putra pertama, Alaa Mubarak memilih berkarir di perbankan. Pria itu itu memiliki sejumlah properti senilai US$ 8 miliar termasuk properti di Los Angeles, Washington dan New York. Kabarnya dia juga memiliki dua kapal pesiar senilai 60 juta euro.

Putra kedua Mubarak, Gamal Mubarak mempunyai nilai kekayaan hingga US$ 17 miliar. Selain memiliki rekening, sekjen parta berkuasa, Democratic National Party tersebut juga memiliki sejumlah properti yang tersebar di Mesir dan luar negeri.

Sedangkan Mubarak sendiri ditaksir memiliki nilai kekayaan pribadi senilai US$ 10 miliar. Kebanyakan dananya disimpan di bank-bank Amerika, Swiss dan Inggris.

Sejak berkuasa pada tahun 1981, Mubarak mampu menciptakan stabilitas di Mesir. Rahasianya, dia menjalin hubungan baik dengan negara-negara Barat dan Israel. Namun di balik stabilitas itu, korupsi, kemiskinan dan kekerasan oleh negara terus meningkat.

Mubarak yang anak seorang petani itu dilahirkan pada tahun 1928 di Desa el-Meselha Kahel. Dia tamat dari Akademi Militer pada tahun 1949. Setelah perang Arab-Israel, Mubarak diangkat menjadi Kepala Angkatan Udara Mesir. Ini menjadi pintu pertama bagi Mubarak untuk masuk ke lingkungan elit politik.

Mubarak kemudian dikenal sebagai pembantu setia Presiden Mesir Anwar Sadat. Mubarak pun ditunjuk menjadi Wakil Presiden oleh Sadat pada tahun 1975. Sejak itu Mubarak memainkan peran penting, dengan menjalin hubungan dengan negara-negara Barat. Pada tahun 1981, Sadat tewas ditembak, Mubarak naik menjadi orang nomor satu di Mesir.

(ita/nrl)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

You are redirected to Facebook

loadingSending your message



Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

View the original article here

30 Tahun Berkuasa, Total Kekayaan Mubarak dan Keluarga Rp 360 Triliun!

30 Tahun Berkuasa, Total Kekayaan Mubarak dan Keluarga Rp 360 Triliun!

Selasa, 01/02/2011 13:55 WIB
30 Tahun Berkuasa, Total Kekayaan Mubarak dan Keluarga Rp 360 Triliun!  foto
Rita Uli Hutapea - detikNews


Presiden Hosni Mubarak (AFP) Kairo - Presiden Hosni Mubarak telah memimpin Mesir selama 30 tahun. Sebagian orang menuding dia telah menimbun kekayaannya di sejumlah negara. Lantas, berapa jumlah kekayaan Mubarak dan keluarganya selama tiga dekade berkuasa tersebut?

Menurut harian Alkhabar, Selasa (1/2/2011), jumlah kekayaan Mubarak dan keluarganya mencapai sekitar US$ 40 miliar atau sekitar Rp 360 triliun. Kekayaan Mubarak dan keluarganya tersebut disimpan dalam beberapa rekening dan properti di Amerika Serikat, Inggris dan Jerman.

Suzanne, istri Mubarak, kabarnya telah menjadi anggota klub milyuner sejak tahun 2000. Selain rekening-rekening, Suzanne memiliki properti di pusat kota-kota besar di Eropa seperti London, Frankfurt, Madrid, Paris, dan Dubai. Kekayaan ibu negara Mesir itu diperkirakan antara US$ 3-5 miliar.

Mubarak dan Suzanne memiliki dua anak. Putra pertama, Alaa Mubarak memilih berkarir di perbankan. Pria itu itu memiliki sejumlah properti senilai US$ 8 miliar termasuk properti di Los Angeles, Washington dan New York. Kabarnya dia juga memiliki dua kapal pesiar senilai 60 juta euro.

Putra kedua Mubarak, Gamal Mubarak mempunyai nilai kekayaan hingga US$ 17 miliar. Selain memiliki rekening, sekjen parta berkuasa, Democratic National Party tersebut juga memiliki sejumlah properti yang tersebar di Mesir dan luar negeri.

Sedangkan Mubarak sendiri ditaksir memiliki nilai kekayaan pribadi senilai US$ 10 miliar. Kebanyakan dananya disimpan di bank-bank Amerika, Swiss dan Inggris.

Sejak berkuasa pada tahun 1981, Mubarak mampu menciptakan stabilitas di Mesir. Rahasianya, dia menjalin hubungan baik dengan negara-negara Barat dan Israel. Namun di balik stabilitas itu, korupsi, kemiskinan dan kekerasan oleh negara terus meningkat.

Mubarak yang anak seorang petani itu dilahirkan pada tahun 1928 di Desa el-Meselha Kahel. Dia tamat dari Akademi Militer pada tahun 1949. Setelah perang Arab-Israel, Mubarak diangkat menjadi Kepala Angkatan Udara Mesir. Ini menjadi pintu pertama bagi Mubarak untuk masuk ke lingkungan elit politik.

Mubarak kemudian dikenal sebagai pembantu setia Presiden Mesir Anwar Sadat. Mubarak pun ditunjuk menjadi Wakil Presiden oleh Sadat pada tahun 1975. Sejak itu Mubarak memainkan peran penting, dengan menjalin hubungan dengan negara-negara Barat. Pada tahun 1981, Sadat tewas ditembak, Mubarak naik menjadi orang nomor satu di Mesir.

(ita/nrl)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

You are redirected to Facebook

loadingSending your message



Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

View the original article here