Tampilkan postingan dengan label Kembali. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kembali. Tampilkan semua postingan
Bos Apple Kembali Cuti Sakit, Saham Anjlok

Bos Apple Kembali Cuti Sakit, Saham Anjlok

Steve Jobs dan Apple iPad (nj.com)

VIVAnews - Pendiri dan Kepala Eksekutif Korporat Apple Inc., Steve Jobs, kembali mengambil cuti sakit karena kesehatannya kembali bermasalah. Akibatnya, saham produsen iPhone dan iPad itu anjlok lebih dari enam persen.

Menurut harian The Wall Street Journal, Jobs berkata kepada para staf bahwa dia terpaksa mengambil cuti sakit. "Jadi, saya bisa fokus pada kesehatan saya," kata Jobs, Senin 17 Januari 2011 waktu setempat.

Untuk sementara, tugas-tugas Jobs akan diambil alih oleh Kepala Eksekutif Operasional Apple, Tim Cook. Namun, Jobs tetap akan dilibatkan menyangkut keputusan-keputusan strategis Apple. 

Ini merupakan kali ketiga Jobs mengambil cuti sakit sejak 2004. Pria berusia 55 tahun itu tidak menjelaskan gangguan kesehatan apa yang dia derita saat ini.

Jobs dikenal bermasalah dengan kanker pankreas dan menerima cangkok liver. Kalangan pemain saham pun menduga bahwa Jobs tampaknya kembali menderita gangguan yang sama sehingga timbul keraguan mengenai kesehatan dia sekaligus masa depan Apple, yang sudah dikenal sebagai produsen perangkat elektronik terkemuka Amerika.

Cuti sakit Jobs akhirnya berpengaruh di perdagangan saham. Menurut kantor berita Associated Press, harga saham Apple di bursa Frankfurt, Jerman, turun 6,6 persen menjadi 243 euro per lembar. (hs)

• VIVAnews Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

View the original article here

Jelang "Jumat Keberangkatan" untuk Mubarak, Demonstran Kembali Bersiap

Jelang "Jumat Keberangkatan" untuk Mubarak, Demonstran Kembali Bersiap

Unjuk rasa anti-pemerintah yang telah direncanakan akan semakin meningkat di Mesir pada hari Jumat ini (4/2) saat jutaan orang berkumpul di masjid di seluruh Mesir untuk melaksanakan shalat Jumat.

Para pengunjuk rasa berencana untuk kembali berdemo dalam jumlah yang lebih besar ke istana presiden pada hari Jumat ini. Dan menamakan aksi mereka dengan nama "Jumat Keberangkatan".

Presiden Hosni Mubarak daya tampak semakin lemah pada saat massa yang besar berkumpul di Kairo untuk hari kesepuluh berturut-turut pada hari Kamis kemarin (3/2), menuntut pengunduran dirinya.

Meskipun tindakan keras pemerintah terhadap para pengunjuk rasa, namun masih banyak warga Mesir yang tetap bertahan di alun-alun Tahrir di Kairo Kamis malam kemarin.

Banyak pengunjuk rasa mengatakan bahwa mereka menginap di Tahrir Square tadi malam dan akan tidur di jalanan sampai tuntutan mereka terpenuhi, yaitu mundurnya Mubarak.

"Kami menginap disini dan kami tidak akan meninggalkan tempat ini kecuali dia (Mubarak) turun," kata beberapa pengunjuk rasa.

Para demonstran menuntut pengusiran Mubarak, yang telah memerintah dengan tangan besi selama tiga dekade.

Pada hari Kamis, kekerasan sekali lagi meletus antara demonstran anti-pemerintah dan loyalis Mubarak di Kairo pusat.(fq/prtv)

Pengacara Israel Gugat Jimmy Carter 5 Juta Dollar
Jumat, 04/02/2011 12:57 WIBKrisis Mesir, Siaran Al-Jazeera Diblokir di Kanada dan AS
Jumat, 04/02/2011 12:56 WIBHesse, Negara Bagian Jerman Pertama yang Melarang Cadar
Jumat, 04/02/2011 12:53 WIBMubarak Tidak Ingin Mesir Jatuh Ke Tangan Ikhwan
Jumat, 04/02/2011 11:13 WIBKetakutan Diserbu, Kedutaan Israel di Kairo Turunkan Bendera
Jumat, 04/02/2011 09:36 WIBIkhwan Menolak Tawaran Kekuasaan Raja Abdullah II
Jumat, 04/02/2011 09:18 WIBCegah Terjadinya Revolusi Rakyat, Aljazair Janji Adanya Perubahan
Jumat, 04/02/2011 09:03 WIB

(Arsip) (Ke Atas)


View the original article here

421 WNI Tiba Kembali di Tanah Air

421 WNI Tiba Kembali di Tanah Air

AFP PHOTO /STRINGER Kedua kubu massa pro dan kontra Presiden Hosni Mubarak saling berhadap-hadapan.

TANGERANG, KOMPAS.com — Sebanyak 421 warga negara Indonesia tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten, menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang membawa mereka dari Kairo, Mesir.
"Warga yang datang dari Kairo ini langsung dibawa ke Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, untuk didata ulang," kata Ketua Tim Evakuasi WNI, Hassan Wirajuda, di Tangerang, Jumat (4/2/2011).

Menurut dia, untuk membawa warga dari terminal haji telah disiapkan sebanyak 10 bus ke Pondok Gede, setelah itu mereka dipulangkan ke tempat masing-masing dengan menggunakan bus, pesawat udara, atau kereta api. Penyambutan kedatangan WNI itu dilakukan langsung oleh Wapres Boediono, didampingi  Menteri Perhubungan Freddy Numberi, dan Menlu Marty Natalegawa.

Sebanyak 421 WNI tersebut terdiri atas 340 orang dewasa dan selebihnya adalah anak-anak. Sebagian besar dari mereka adalah  mahasiswa serta pekerja yang berada di Kota Alexandria, sekitar 120 km dari Kairo.
Evakuasi WNI tersebut merupakan tahap kedua dan pihaknya mempersiapkan pemulangan untuk tahap ketiga sebanyak 800 warga, yang direncanakan tiba Sabtu (5/2/2011). Warga Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten dipulangkan dengan menggunakan bus yang telah disediakan pemerintah.

"Bagi warga dari luar Jawa, pemerintah telah menyiapkan kepulangan menggunakan pesawat terbang," kata mantan Menteri Luar Negeri itu.
Sebelumnya, saat raker dengan Komisi I DPR, Menlu Marty Natalegawa menjelaskan, bahwa ada dua hal mendasar yang dilakukan pemerintah dalam proses penanganan WNI di Mesir, yakni menjamin keamanan, keselamatan, kebutuhan logistik, serta memfasilitasi evakuasi WNI.
Menlu menegaskan, prioritas pemerintah adalah penyelamatan WNI. Dalam pendataan di KBRI terdapat 6,149 WNI, yang terdiri atas  4.297 mahasiswa, 1.002 TKI, dan sisanya di luar itu.
Untuk mempercepat langkah evakuasi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga  membentuk Satuan Tugas (Satgas) WNI di Mesir yang dipimpin mantan Menteri Luar Negeri dan Duta Besar Mesir Hassan Wirajuda.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

View the original article here

Tolak Bibit-Chandra, Rapat Tim Pengawas Century-KPK Kembali Ditunda

Tolak Bibit-Chandra, Rapat Tim Pengawas Century-KPK Kembali Ditunda

Jakarta, (tvOne)

Rapat antara Tim Pengawas Century-DPR dengan Komisi Pemberantasan Korupsi kembali ditunda, Rabu (2/2). Rapat kembali tertunda setelah perdebatan mengenai kehadiran dua pimpinan KPK, Bibit Samad Riyanto dan Chandra Hamzah, dalam rapat tersebut tidak menemui titik temu.

Rapat sempat berjalan selama dua jam. Namun, isi rapat sama sekali tidak menyinggung mengenai substansi penanganan kasus Century, melainkan hanya membahas mengenai kehadiran Bibit-Chandra, hingga perdebatan mengenai status deponering keduanya. Padahal, KPK sendiri telah menyiapkan data-data forensik mengenai kasus Century.

Sejumlah anggota tim pengawas sendiri memilih untuk walk-out dari rapat, di antaranya Fachri Hamzah dari F-PKS, Nurdin Munir dari F-Golkar, dan Gayus Lumbuun dari F-PDIP. Belum ada kejelasan kapan rapat antara Tim Pengawas Century dengan KPK ini akan digelar kembali.

Bookmark and Share

View the original article here

Pemerintah Janji Bantu Terbangkan WNI Kembali ke Mesir Setelah Aman

Pemerintah Janji Bantu Terbangkan WNI Kembali ke Mesir Setelah Aman

Rabu, 02/02/2011 15:06 WIB
Pemerintah Janji Bantu Terbangkan WNI Kembali ke Mesir Setelah Aman 
Rachmadin Ismail - detikNews


Jakarta - 415 Warga negara Indonesia di Mesir yang dievakuasi telah tiba di Tanah Air. Mereka terpaksa dipulangkan lantaran situasi di Mesir yang belum kondusif. Kelak jika Mesir telah aman kembali, pemerintah berjanji membantu menerbangkan mereka kembali ke Mesir.

"Setelah pulih, pemerintah akan bantu kembali penerbangan dari Indonesia ke Mesir," ucap SBY dalam sambutannya di hadapan ratusan WNI yang dievakuasi menggunakan pesawat Garuda di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta, Rabu (2/2/2011).

Ucapan SBY tersebut disambut tepuk tangan oleh para WNI yang telah dievakuasi itu. SBY menyampaikan evakuasi dilakukan untuk menjamin keselamatan mereka. Hal itu juga dilakukan untuk agar pemenuhan kebutuhan makan dan minum yang mulai sulit bisa dihindari.

"Kita mendoakan agar diberi tuntunan, tidak terjadi kekerasan dan segera normal kembali. Sehingga yang kuliah, bertugas dan bekerja di Mesir bisa kembali lagi," harap SBY.

SBY juga meminta kesabaran WNI di Mesir. Satuan Tugas Evakuasi WNI di Mesir akan menjalankan tugas sehingga WNI bisa kembali dengan aman. SBY pun memerintahkan menteri terkait agar menyediakan semua kebutuhan WNI yang telah dievakuasi, mulai dari makanan hingga penampungan agar semua berjalan dengan tertib.

"Saya merasa bahagia, karena Anda sekalian sudah kembali ke Tanah Air dengan selamat," ucapnya.

SBY memastikan, pemerintah terus berupaya memulangkan WNI yang masih di Mesir. SBY menambahkan, petugas KBRI di Kairo belum dipulangkan lantaran masih harus menjalankan tugas mengamankan WNI di Mesir.

"Kalau tidak aman baru kita evakuasi. Tugasnya mengamankan dulu saudara kita agar bisa kembali ke Tanah Air. Sampaikan salam saya kepada keluarga semua, semoga semua segera kembali," tambah SBY.

SBY didampingi beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, yaitu Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Mensesneg Sudi Silalahi, Menkum HAM Patrialis Akbar, Menkes Endang Rahayu, Menhub Freddy Numberi, Menlu Marty Natalegawa, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo.

Evakuasi dilakukan lantaran demonstrasi antipemerintah Hosni Mubarak di Mesir tidak kunjung berhenti. Demonstrasi yang digelar lebih dari sepekan ini menuntut Mubarak turun dari kursi presiden dan meninggalkan mesir. PBB melansir jumlah korban tewas dalam kerusuhan yang merupakan buntut demonstrasi itu mencapai 300 orang.

(vit/asy)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

You are redirected to Facebook

loadingSending your message



Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

View the original article here

Kembali Pembantai dan Pemerkosa Muslim Bosnia Berhasil Ditangkap

Kembali Pembantai dan Pemerkosa Muslim Bosnia Berhasil Ditangkap

Polisi Bosnia telah menangkap seorang warga Serbia Bosnia yang dituduh melakukan pembunuhan, perkosaan dan intimidasi terhadap Muslim Bosnia di ibukota Sarajevo selama perang tahun 1992-1995, kata pejabat kejaksaan, Selasa kemarin (1/2).

Sasa Baricanin, 41 tahun, ditangkap oleh Agen Investigasi dan Perlindungan Negara (SIPA) di benteng masa perang Serbia Bosnia Pale, dekat ibukota, kantor kejaksaan mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Dikatakan bahwa Baricanin sedang diselidiki oleh divisi pengadilan kejahatan perang khusus atas dugaan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan di lingkungan Sarajevo dari Grbavica dan Pale pada tahun 1992.

Dikatakan juga Baricanin merupakan kaki tangan dari Veselin Vlahovic, yang juga dikenal sebagai "Batko", seorang mantan tentara Serbia yang diduga melakukan ratusan pembunuhan, perkosaan dan penyiksaan terhadap muslim Bosnia di Sarajevo. Ia telah ditangkap tahun lalu di Spanyol dan dikirim ke pengadilan Bosnia.

"Baricanin diduga melakukan pembunuhan, pemerkosaan, perampokan dan intimidasi terhadap Bosnia (Bosnia Muslim) sipil di lingkungan Sarajevo dari Grbavica dan Vraca bersama-sama dengan Vlahovic," kata kantor kejaksaan.

Vlahovic, 41 tahun, yang lahir di Montenegro, memiliki tiga surat perintah penangkapan internasional. Dia ditangkap atas tuduhan mulai dari perampokan bersenjata untuk kasus perampokan dan telah dipenjarakan setelah perang Bosnia untuk sebuah perampokan bersenjata di Montenegro pada tahun 1998.

Bosnia Serbia, didukung oleh tentara mantan Yugoslavia, meluncurkan kampanye pembersihan etnis berdarah pada April 1992 dan di Sarajevo di mana lebih dari 10.000 Muslim tewas dalam pengepungan tiga tahun setengah di wilayah itu.

Pengadilan kejahatan perang Bosnia didirikan di Sarajevo pada tahun 2005 untuk meringankan beban kerja dari pengadilan kejahatan perang PBB untuk bekas Yugoslavia di Den Haag. (fq/wb)

Menlu Israel Sewa Jasa PR Eropa untuk Lawan Gerakan Boikot
Rabu, 02/02/2011 12:22 WIBTak Percaya NATO dan Pemerintah, Taliban Ajukan Syarat Dialog
Rabu, 02/02/2011 12:21 WIBKasus Terorisme, "Jihad Jane" Mengaku Bersalah
Rabu, 02/02/2011 12:19 WIBPemuda Inggris Makin Banyak yang Menganggur
Rabu, 02/02/2011 12:19 WIBTokoh Muslim Akhirnya "Manut" Yahudi, Ikut Ziarah ke Situs Holocaust
Rabu, 02/02/2011 10:03 WIBDemonstran: Jumat 4 Februari Merupakan "Hari Keberangkatan" bagi Mubarak
Rabu, 02/02/2011 09:50 WIBTiru Tunisia dan Mesir, Warga Suriah Serukan Demo Lewat FB dan Twitter
Rabu, 02/02/2011 09:07 WIB

(Arsip) (Ke Atas)


View the original article here