Tampilkan postingan dengan label Mahal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mahal. Tampilkan semua postingan
Pangan Mahal, Presiden Tunisia Janji Turun

Pangan Mahal, Presiden Tunisia Janji Turun

"Saya sadar dengan tuntutan rakyat Tunisia. Saya juga sedih dengan apa yang terjadi." Zine El Abidine Ben Ali (AP Photo)

VIVAnews - Presiden Tunisia, Zine El Abidine Ben Ali, berjanji tidak akan lagi memimpin pada 2014 mendatang. Janji itu terlontar di tengah kemarahan rakyat Tunisia atas naiknya harga-harga kebutuhan pokok dan tingginya tingkat pengangguran.

Ben Ali, yang telah berkuasa sejak 1987, juga berjanji akan memberi kebebasan berpolitik dan berpendapat. Dia sedih dengan situasi di Tunisia yang tengah dililit krisis ekonomi.

"Saya sadar dengan tuntutan rakyat Tunisia. Saya juga sedih dengan apa yang tengah terjadi setelah 50 tahun mengabdi bagi bangsa ini, baik dalam dinas militer, berbagai posisi di pemerintahan, dan menjadi presiden selama 23 tahun," kata Ben Ali, seperti dikutip stasiun televisi Al Jazeera, Kamis malam, 13 Januari 2011 waktu setempat. 

Maka, sebagai bentuk pertanggungjawaban, Ben Ali berencana tidak lagi mencalonkan diri sebagai presiden saat jabatan yang dia emban saat ini berakhir pada 2014. Selain itu, Ben Ali meminta pemerintahannya untuk menurunkan harga kebutuhan pokok, seperti roti, susu, dan gula.

Ben Ali juga menginstruksikan pasukan keamanan untuk tidak lagi menggunakan senjata api dalam menghadapi para pemrotes. Pasalnya, dalam demonstrasi serentak di sejumlah kota di Tunisia dalam dua hari terakhir, sedikitnya 16 orang telah tewas. 

Bahkan, menurut lembaga International Federation of Human Rights Leagues (FIDH), lebih dari 60 orang tewas saat rakyat di negara Afrika bagian utara itu memulai protes pada 17 Desember 2010.

Mereka yang tewas tidak saja para korban bentrokan dengan pihak keamanan. Tercatat, tujuh orang nekad bunuh diri sebagai protes atas krisis lapangan kerja dan kesulitan ekonomi. 

Sementara itu, pihak oposisi menyambut baik janji dari Ben Ali untuk mundur sebagai presiden pada 2014. "Pidatonya itu penting secara politik dan memenuhi keinginan rakyat dan oposisi," kata pemimpin oposisi dari Partai PDP, Najib Chebbi. (kd)

• VIVAnews Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

View the original article here