Tampilkan postingan dengan label Marah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Marah. Tampilkan semua postingan
Pendukung Baasyir Marah Tak Bisa Masuk

Pendukung Baasyir Marah Tak Bisa Masuk

KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWAN Tersangka terorisme, Abu Bakar Baasyir, dengan kawalan ketat petugas Detasemen Khusus 88 Antiteror usai mengikuti pelimpahan berkas tahap kedua di Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Senin (13/12/2010). Polisi melimpahkan tersangka ke kejaksaan bersama berkas perkara dan sejumlah barang bukti. Baasyir diduga terlibat sebagai donatur dalam pelatihan militer kelompok teroris di Pegunungan Jalin Jantho, Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam.

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pendukung Abu Bakar Ba'asyir dari Yogyakarta dan Solo, Kamis (10/2/2011), akhirnya bisa masuk ke kompleks Pengadilan Negeri Jakarta Selatan setelah berdialog dengan kepolisian yang berjaga.

Namun, mereka kembali menumpahkan kekesalan di depan pintu masuk gedung Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan (Jaksel) karena tidak diizinkan masuk utuk mengikuti sidang. Beberapa pendukung itu adalah wanita yang memakai baju muslim hitam panjang dan cadar menutupi wajah.

"Kami, kan, dari Solo jauh-jauh, masa tidak boleh ikut sidangnya," teriak seorang pria yang mendesak masuk ke dalam ruang sidang.

Saat ini lebih kurang 50 personel membuat pagar betis di depan ruang sidang. Mereka menahan orang-orang yang mendesak masuk. Polisi memindahkan TV layar datar 40 inci agar pendukung di luar bisa menonton sidang.

Sementara itu sekitar 60 orang berteriak di depan gerbang PN Jaksel, mencoba untuk masuk. Mereka kebanyakan memakai baju berwarna hitam dan peci.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

View the original article here