Tampilkan postingan dengan label Menteri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Menteri. Tampilkan semua postingan
Dua Menteri Datang Menghibur Menkes

Dua Menteri Datang Menghibur Menkes

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) Linda Amalia Sari sore ini mengunjungi Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Keduanya menyatakan tak bisa bicara banyak mengenai kondisi kesehatan Endang secara teknis medis. Hanya saja, dipastikan saat ini Endang dalam keadaan baik-baik saja.

"Kita datang ke sini untuk memberikan support dan tadi masih bisa komunikasi. Kita berkomunikasi dengan baik," kata Mari seusai menemui Endang, Kamis (26/4/2012).

Sementara Linda menyatakan, ia dan Endang selalu bersama dalam sejumlah kegiatan. Oleh karena itu, ia datang untuk memberikan dukungan agar Endang cepat memperoleh kesembuhan.

"Kita hanya datang memberikan moral support. Kalau menteri-menteri perempuan kan selalu bekerja sama, kita joke saja ya bu. Memberi support sajalah dengan beliau," tutur Linda.

Sebelumnya, Endang dapat beraktivitas seperti biasa meski divonis sakit kanker paru-paru sejak 22 Oktober 2010 lalu. Namun, kondisinya menurun dan dilarikan ke RSCM pada 20 April 2012.

Saat masih aktif, Endang mengaku vonis penyakit kanker yang dideritanya saat ini adalah sebuah anugerah dari Tuhan. Endang tidak menganggap penyakit ini sebagai beban yang akan merintanginya dalam berkarya dan melakukan tugas berat sebagai menteri.


View the original article here

Priyo: Banyak Menteri "Tidak Bunyi"!

Priyo: Banyak Menteri "Tidak Bunyi"!

KOMPAS IMAGES Priyo menilai, selama setahun ini ada sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II yang "tidak bunyi".

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu unsur pimpinan Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, menyikapi dengan kritis kinerja menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Selama setahun ini dia mencatat adanya sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II yang "tidak bunyi". 

Dikatakan "tidak bunyi", menurut Priyo, terutama untuk hal-hal besar menyangkut kementeriannya. Sedikit sekali keputusan penting yang diambil para menteri tersebut.

"Saya tidak tahu kenapa, anggota kabinet, karena mungkin ekstra hati-hati, tidak ada terobosan besar," katanya dalam jumpa pers di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (4/2/2011).

Sering kali, Priyo melanjutkan, isu-isu problematika bangsa yang besar diambil alih langsung oleh Presiden.

"Mestinya ke depan, meskipun nanti tidak ada (reshuffle) atau ada, hendaknya para menteri tidak ragu-ragu membantu Presiden," ujarnya.

Hanya saja, Priyo enggan menyebutkan siapa saja menteri Kabinet Indonesia Bersatu II yang dinilai DPR "tidak bunyi" itu. Terkait dengan isu reshuffle kabinet, sebagai perwakilan Partai Golkar di DPR, Priyo menyampaikan bahwa pihaknya tidak akan ikut campur terhadap hal-hal yang menjadi kewenangan Presiden itu. Presiden diminta tidak ragu jika memang merasa perlu mengganti para menterinya.

"Termasuk ke partai koalisi, termasuk Partai Golkar," ujar Priyo.

Partai Golkar, tuturnya, tidak akan meminta tambahan jatah menteri dari Presiden. Namun, jika diminta mempersiapkan calon menteri, Partai Golkar akan menyiapkannya.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

View the original article here

Menteri BUMN Bantah Pergantian Dirut Pertamina

Menteri BUMN Bantah Pergantian Dirut Pertamina

Jakarta, (tvOne)

Menteri BUMN Mustafa Abubakar menyatakan, posisi Dirut PT Pertamina yang saat ini dijabat Karen Agustiawan masih tetap dipertahankan, adapun pergantian hanya untuk mengisi direksi yang kosong.

"Perombakan ada, tapi tidak untuk mengganti Dirut. Jadi, saya membantah adanya pemberitaan yang menyatakan Ibu Karen akan diganti," kata Mustafa di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu.

Mustafa menjelaskan, pihaknya selaku kuasa pemegang saham PT Pertamina, saat ini sedang melakukan uji kepatutan dan kelayakan ("fit and proper test") terhadap sejumlah nama untuk mengisi Direktur Hulu Pertamina yang ditinggal Bagus Setiarja. "Kalaupun banyak nama yang dipanggil untuk mengikuti `fit and proper test`, itu dimaksudkan untuk mendapatkan yang terbaik," ujar Mustafa, menegaskan.

Hasil uji tuntas dan kepatutan tersebut diutarakannya, belum dapat diumumkan karena masih berproses. "Saya tidak hafal nama-nama yang diseleksi. Itu ada pada Pak Irnanda (Deputi Menteri BUMN Bidang Industri Strategis dan Manufaktur--red)," ucapnya.

Sebelumnya, rumor menyebutkan dalam perombakan direksi perusahaan migas pelat merah ini, juga akan mengganti Karen Agustiawan.

Wanita kelahiran Bandung, tahun 1958 yang baru menjabat Dirut Pertamina pada Februari 2009 ini, juga disebut-sebut bakal menggantikan Menteri Energi Sumber Daya Mineral.

Menanggapi isu tersebut, Mustafa mengaku heran mengapa informasi yang tidak jelas tersebut menjadi pemberitaan di sejumlah media. Ia juga berharap penjelasannya tersebut, sekaligus mengklarifikasi bahwa informasi Dirut Pertamina dicopot, tidak benar. (Ant)

Bookmark and Share

View the original article here

Menteri Agama Kaji Sekolah Madrasah Gratis

Menteri Agama Kaji Sekolah Madrasah Gratis

Jumat, 14/01/2011 06:42 WIB
Menteri Agama Kaji Sekolah Madrasah Gratis 
Rois Jajeli - detikNews

Surabaya - Sekolah madrasah di Indonesia yang dikelola swasta kini mencapai sekitar 91,5 persen, sedangkan 8,5 persen dikelola oleh negeri. Dari 91,5 persen itu, banyak yang mengalami kendala di bidang biaya operasional sehingga Kementerian Agama membahas madrasah gratis.

Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, pihaknya masih memikirkan bagaimana meringankan sekolah madrasah swasta.

"Saya sudah meminta kanwil-kanwil se-Indonesia untuk mengkaji madrasah gratis. Apakah kita sanggup pendidikan madrasah gratis," ujar Menag Suryadharma Ali di hadapan peserta Kongres XIV GP Ansor di Asrama Haji Sukolilo, Kamis(13/1/2011) malam.

Suryadharma mengatakan, mengapa banyak madrasah yang dikelola swasta, namun kesulitan dana. Menurutnya, madrasah yang didirikan warga nahdliyin, pemuda Ansor, suntikan dananya dari yayasan. Namun, ia mengaku salut dengan perjuangan warga nahdliyin.

"Karena warga nahdliyin mempunyai semangat pengabdian ke masyrakat, agar masyarakat tidak ada yang buta huruf dan menerima masyarakat yang tidak mampu," tuturnya.

Ia mengatakan, sebelum akhir tahun 2011, pihaknya tetap mencarikan solusi, supaya madrasah gratis. "Kita akan melakukan simulasi dan insyallah bisa terlaksana," jelasnya.

(roi/lrn)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

You are redirected to Facebook

loadingSending your message



Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

View the original article here

Ditinggal 11 Menteri, Kabinet Lebanon Lumpuh

Ditinggal 11 Menteri, Kabinet Lebanon Lumpuh

Menlu AS, Hillary Clinton, mengisi buku duka mantan PM Lebanon, Rafik Hariri (AP Photo/Ahmad Omar)

VIVAnews - Pemerintahan Lebanon tengah goyah. Pasalnya, sebelas menteri dari partai oposisi Hizbullah mundur serentak dari kabinet Perdana Menteri Saad Hariri, Rabu, 12 Januari 2011. Akibatnya, sepertiga kursi di kabinet Lebanon kini kosong. Hariri sendiri sedang berkunjung ke Amerika Serikat (AS).

Menurut kabar harian The Guardian, pengunduran massal itu terjadi setelah Hariri menolak membahas sikap pemerintah selanjutnya mengenai temuan tim penyelidik pengadilan PBB di Belanda atas pembunuhan ayahnya, Rafiq Hariri.

Mantan Perdana Menteri Rafiq Hariri dan 22 orang lainnya terbunuh pada Februari 2005 setelah sebuah bom mobil meledak di tengah-tengah iring-iringannya di kota Beirut. Menurut temuan tim penyelidik pengadilan PBB pada Desember tahun lalu, beberapa tersangka adalah orang-orang dari partai Hizbullah. Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dengan keras membantah hal tersebut.

Nasrallah mengatakan tuduhan tersebut adalah cara untuk mendiskreditkan dirinya dan Hizbullah. Dia juga mengatakan bahwa tuduhan itu akan menyulut kembali konflik sektarian antara Hizbullah yang syiah dan para penganut sunni.

Mundurnya para anggota partai Hizbullah ini bertepatan dengan pertemuan antara Hariri dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Washington. Perpecahan ini juga akan merusak rencana Arab Saudi dan Suriah untuk mendamaikan blok Hariri dengan blok oposisi Hizbullah.

Koalisi pemerintahan baru Lebanon, yang baru berjalan selama 18 bulan, terlihat rapuh, mengingat hubungan antar partai yang tidak akur. Blok koalisi Saad Hariri dituding terlalu pro-Barat dan tunduk terhadap perintah Barat, sementara itu blok Hizbullah dikatakan mendapat dukungan dari Suriah dan Iran. Selama beberapa bulan terakhir, hubungan permusuhan ini membuat kabinet Lebanon hampir lumpuh.

“Hariri harus memilih antara Beirut atau Washington,” ujar Jebran Bassil, menteri energi Lebanon dari partai Hizbullah yang mengundurkan diri bersama sepuluh menteri lainnya.

Dengan mundurnya sebelas menteri, termasuk di dalamnya menteri negara dari partai syiah Adnan Sayyed Hussein, menjadikan sepertiga kursi kabinet kosong. Menurut konstitusi Lebanon, hal ini menjadikan pemerintahan Lebanon dinyatakan runtuh. Saad Hariri saat ini berubah posisi menjadi Perdana Menteri sementara, sampai pemerintahan baru terbentuk.

Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton mengecam langkah Hizbullah tersebut dengan mengatakan bahwa mereka berusaha untuk menghadang keadilan. Hal ini, ujar Clinton, tidak akan berhasil. AS khawatir oposisi akan membuat kabinet baru tandingan dan menggunakannya untuk menolak hasil temuan pengadilan.

“Tidak ada negara yang dapat dipaksa untuk memilih antara keadilan dan stabilitas. Rakyat Lebanon patut mendapatkan keduanya,” ujar Clinton yang di temui di Qatar.

• VIVAnews Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

View the original article here