Tampilkan postingan dengan label Mubarak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mubarak. Tampilkan semua postingan
Jelang "Jumat Keberangkatan" untuk Mubarak, Demonstran Kembali Bersiap

Jelang "Jumat Keberangkatan" untuk Mubarak, Demonstran Kembali Bersiap

Unjuk rasa anti-pemerintah yang telah direncanakan akan semakin meningkat di Mesir pada hari Jumat ini (4/2) saat jutaan orang berkumpul di masjid di seluruh Mesir untuk melaksanakan shalat Jumat.

Para pengunjuk rasa berencana untuk kembali berdemo dalam jumlah yang lebih besar ke istana presiden pada hari Jumat ini. Dan menamakan aksi mereka dengan nama "Jumat Keberangkatan".

Presiden Hosni Mubarak daya tampak semakin lemah pada saat massa yang besar berkumpul di Kairo untuk hari kesepuluh berturut-turut pada hari Kamis kemarin (3/2), menuntut pengunduran dirinya.

Meskipun tindakan keras pemerintah terhadap para pengunjuk rasa, namun masih banyak warga Mesir yang tetap bertahan di alun-alun Tahrir di Kairo Kamis malam kemarin.

Banyak pengunjuk rasa mengatakan bahwa mereka menginap di Tahrir Square tadi malam dan akan tidur di jalanan sampai tuntutan mereka terpenuhi, yaitu mundurnya Mubarak.

"Kami menginap disini dan kami tidak akan meninggalkan tempat ini kecuali dia (Mubarak) turun," kata beberapa pengunjuk rasa.

Para demonstran menuntut pengusiran Mubarak, yang telah memerintah dengan tangan besi selama tiga dekade.

Pada hari Kamis, kekerasan sekali lagi meletus antara demonstran anti-pemerintah dan loyalis Mubarak di Kairo pusat.(fq/prtv)

Pengacara Israel Gugat Jimmy Carter 5 Juta Dollar
Jumat, 04/02/2011 12:57 WIBKrisis Mesir, Siaran Al-Jazeera Diblokir di Kanada dan AS
Jumat, 04/02/2011 12:56 WIBHesse, Negara Bagian Jerman Pertama yang Melarang Cadar
Jumat, 04/02/2011 12:53 WIBMubarak Tidak Ingin Mesir Jatuh Ke Tangan Ikhwan
Jumat, 04/02/2011 11:13 WIBKetakutan Diserbu, Kedutaan Israel di Kairo Turunkan Bendera
Jumat, 04/02/2011 09:36 WIBIkhwan Menolak Tawaran Kekuasaan Raja Abdullah II
Jumat, 04/02/2011 09:18 WIBCegah Terjadinya Revolusi Rakyat, Aljazair Janji Adanya Perubahan
Jumat, 04/02/2011 09:03 WIB

(Arsip) (Ke Atas)


View the original article here

Tanggal-Tanggal "Bersejarah" Dalam Pemerintahan Mubarak

Tanggal-Tanggal "Bersejarah" Dalam Pemerintahan Mubarak

Berikut adalah tanggal-tanggal kunci dalam pemerintahan 30 tahun presiden Mesir Hosni Mubarak.

4 Mei, 1928 - Mubarak lahir di sebuah desa di Delta Nil Mesir.14 Oktober 1981 - Mubarak menjabat sebagai presiden Mesir setelah terjadinya pembunuhan terhadap Presiden Anwar Sadat.26 Juni 1995 - Mubarak berhasil lolos dalam percobaan pembunuhan di Ethiopia.Maret 2005 - Ratusan prang mengambil bagian dalam protes jalanan yang diselenggarakan oleh gerakan Kifaya (Cukup) yang menentang untuk kelima kalinya Mubarak berkuasa atau berencana untuk mengizinkan anaknya Gamal untuk menggantikannya.11 Mei 2005 - Parlemen Mesir mengadakan pemilihan untuk mengubah konstitusi yang memungkinkan pemilihan presiden diperebutkan.27 September 2005 - Mubarak dilantik untuk masa jabatan berturut-turut kelima setelah memenangkan pemilihan presiden pertama yang diperebutkan pada 7 September.27 Maret 2010 - Mubarak pulang ke rumah setelah operasi di Jerman untuk menghilangkan kantong empedu nya.28 November 2010 - Pemilihan parlemen diselenggarakan. Partai-partai oposisi mengatakan pemungutan suara itu dirusak oleh banyaknya penipuan dan kecurangan.25 Januari 2011 - Anti-pemerintah mengadakan aksi unjuk rasa di Mesir untuk menuntut pemecatan Mubarak.28 Januari 2011 - Mubarak perintahkan militer berada di jalanan untuk memulihkan ketertiban.29 Januari 2011 - Terjadi gelombang penjarahan di Mesir setelah polisi menarik diri dari Kairo dan beberapa kota.1 Februari 2011 - Mubarak mengatakan ia tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai presiden dalam pemilu bulan September dan akan mati di Mesir, menolak seruan dari ratusan ribu demonstran untuk memintanya segera turun. (fq/ap)Ini Dia, Skenario AS di Mesir
Jumat, 04/02/2011 15:36 WIBLagi, Seorang Tahanan Asal Afghanistan Meninggal di Kamp Guantanamo
Jumat, 04/02/2011 15:34 WIBAktivis Anti Mubarak di Turki Teriakkan "Mubarak Anjing Peliharaan Israel"
Jumat, 04/02/2011 14:03 WIBAnti Mubarak Serukan Rakyat Mesir Penuhi Seluruh Tempat di Kairo Jumat Ini
Jumat, 04/02/2011 13:52 WIBRumsfeld: Perang Irak Diperintahkan Bush Hanya 2 Minggu Setelah 9/11
Jumat, 04/02/2011 13:25 WIBIsrael Mengklaim Temukan Kuburan Nabi Zakaria
Jumat, 04/02/2011 13:16 WIBJelang "Jumat Keberangkatan" untuk Mubarak, Demonstran Kembali Bersiap
Jumat, 04/02/2011 13:05 WIB

(Arsip) (Ke Atas)


View the original article here

Aktivis Anti Mubarak di Turki Teriakkan "Mubarak Anjing Peliharaan Israel"

Aktivis Anti Mubarak di Turki Teriakkan "Mubarak Anjing Peliharaan Israel"

Para anggota Asosiasi Hak Asasi Manusia dan Solidaritas untuk Rakyat Tertindas (MAZLUM-DER) dan Partai Sosialis Revolusioner Pekerja (DSIP) Turki berdemonstrasi di depan Kedutaan Besar Mesir di Ankara, menyuarakan dukungan mereka bagi rakyat Mesir yang melakukan aksi demonstrasi di jalan-jalan Mesir selama berhari-hari yang mencoba untuk mengusir dan menurunkan Presiden Hosni Mubarak.

Presiden MAZLUM-DER Ahmet Faruk Ünsal dalam pidatonya mengatakan bahwa rakyat Mesir sedang bangkit untuk kebebasan, namun diserang oleh rezim Mubarak yang pro-Israel.

Dalam orasinya ia mengatakan: "Kami mendengar bahwa ratusan ribu orang tanpa pandang bulu ditembak. Kami di sini hari ini untuk mengatakan dengan keras bahwa rakyat Mesir tidak sendirian."

Kelompok ini juga meneriakkan "Allahu Akbar" dan membakar gambar Hosni Mubarak.

Teriakan lain dari kerumunan massa yang berdemo ini termasuk menyatakan "Bangsa Mesir akan menang," "Mubarak Pembunuh, anjing peliharaan Zionis."

Presiden MAZLUM-DER juga mengatakan tidak ada diktator yang bisa mendapatkan kesempatan untuk tetap dalam kekuasaannya dalam menghadapi sebuah bangsa yang menginginkan keadilan dan kebebasan. (fq/wb)

Anti Mubarak Serukan Rakyat Mesir Penuhi Seluruh Tempat di Kairo Jumat Ini
Jumat, 04/02/2011 13:52 WIBRumsfeld: Perang Irak Diperintahkan Bush Hanya 2 Minggu Setelah 9/11
Jumat, 04/02/2011 13:25 WIBIsrael Mengklaim Temukan Kuburan Nabi Zakaria
Jumat, 04/02/2011 13:16 WIBJelang "Jumat Keberangkatan" untuk Mubarak, Demonstran Kembali Bersiap
Jumat, 04/02/2011 13:05 WIBPengacara Israel Gugat Jimmy Carter 5 Juta Dollar
Jumat, 04/02/2011 12:57 WIBKrisis Mesir, Siaran Al-Jazeera Diblokir di Kanada dan AS
Jumat, 04/02/2011 12:56 WIBHesse, Negara Bagian Jerman Pertama yang Melarang Cadar
Jumat, 04/02/2011 12:53 WIB

(Arsip) (Ke Atas)


View the original article here

Demonstran Pro Mubarak Gunakan Senjata Otomatis Untuk Menyerang

Demonstran Pro Mubarak Gunakan Senjata Otomatis Untuk Menyerang

Senjata api berat otomatis menyerang kamp demonstran anti-pemerintah di Kairo Tahrir Square sebelum fajar pada hari Kamis ini (3//2) dalam peningkatan dramatis dari apa yang tampak serangkaian serangan yang direncakan terhadap para demonstran anti Mubarak.Setidaknya tiga pengunjuk rasa tewas oleh tembakan, menurut salah satu aktivis.

Para pengunjuk rasa menuduh rezim Mubarak menggunakan kekuatan preman yang dibayar dan polisi berpakaian preman untuk menghancurkan gerakan mereka, sehari setelah presiden 82 tahun tersebut berpidato menolak untuk mundur. Demonstran memamerkan lencana ID polisi demonstran pro Mubarak, mengatakan ID tersebut direbut dari para penyerang mereka.

Kekerasan semakin intensif semalam, pada saat semburan tembakan senjata otomatis dan tembakan tunggal yang kuat menghujani ke alun-alun Tahrir mulai pukul sekitar 4 pagi dan terus berlanjut selama lebih dari dua jam.

Penyelenggara aksi unjuk rasa anti Mubarak, Mustafa el-Naggar mengatakan ia melihat tiga mayat demonstran tewas yang dibawa menuju ambulans. Dia mengatakan tembakan itu datang dari setidaknya tiga lokasi di kejauhan dan militer Mesir, yang telah mengelilingi alun-alun Tahrir dengan tank selama berhari-hari untuk mencoba untuk menjaga ketertiban, sama sekali tidak melakukan intervensi.

AP Television News menunjukkan satu tank menyebarkan asap tebal di sepanjang jembatan jalan raya persis di utara alun-alun dalam upaya nyata untuk mencabut penyerang dari titik pandang yang tinggi. Kedua belah pihak tampaknya berjuang untuk mengontrol jembatan, yang mengarah ke sebuah jembatan utama di atas Sungai Nil.

Dalam kegelapan, sekelompok laki-laki pro Mubarak melemparkan bom molotov dan melemparkan batu dari jembatan. Beberapa orang lainnya menyeret dua tubuh yang sudah tidak bernyawa dari daerah tersebut. (fq/ap)


View the original article here

Hiraukan Seruan Militer, Demonstran Mesir Tetap Tuntut Mubarak Turun

Hiraukan Seruan Militer, Demonstran Mesir Tetap Tuntut Mubarak Turun

Pengunjuk rasa Mesir berkumpul di Kairo Tahrir Square pada hari kesembilan aksi unjuk rasa revolusi, memperbarui seruan mereka untuk pemecatan presiden dengan meneriakkan slogan-slogan anti-Mubarak.

Massa, yang berkumpul di alun-alun pada hari Rabu pagi ini (2/2), meneriakkan "Kami tidak akan pergi, ia yang akan pergi."

Sementara itu, juru bicara militer mengumumkan di televisi menyatakan bahwa militer Mesir meminta para pengunjuk rasa untuk pulang.

Kelompok-kelompok oposisi telah menandai Jumat sebagai "hari keberangkatan" untuk Presiden Hosni Mubarak, dan meminta dia untuk segera mundur dan menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sementara sampai pemilihan presiden dapat diselenggarakan pada bulan September.(fq/prtv)


View the original article here

Hasil Polling: Mubarak Akan Melarikan Diri dari Mesir

Hasil Polling: Mubarak Akan Melarikan Diri dari Mesir

Hasil sebuah jajak pendapat menunjukkan bahwa revolusi rakyat di Mesir akan memaksa Presiden Mesir Hosni Mubarak melarikan diri dari negara itu.

Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Press TV, hampir 53 persen responden percaya bahwa Mubarak akan melarikan diri dari negara Afrika Utara tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 13 persen mengatakan bahwa kerusuhan akan diatasi dengan dukungan dari Amerika Serikat.

Sementara itu 34 persen mengatakan bahwa revolusi Mesir akan membawa keruntuhan Mubarak namun sisa-sisa sistem Mubarak masih akan bertahan.

Mesir telah memasuki hari kesepuluh revolusi rakyat dengan banyaknya massa yang berkumpul di ibukota Mesir Tahrir Square dari dini hari Kamis ini.

Para pengunjuk rasa ingin Mubarak mengakhiri kekuasaannya yang telah bertahan selama 30 tahun tapi Mubarak sejauh ini menolak seruan masyarakat luas yang menuntut pengunduran dirinya.

Demonstran pada hari Selasa lalu meneriakkan "Pergi Mubarak, Anda sudah tidak dibutuhkan" dan "Jumat sore kami akan ke istana anda," merujuk pada apa yang mereka namakan "Jumat Keberangkatan", demo ke istana presiden yang demonstran mengatakan bahwa mereka akan memaksa Mubarak untuk turun.(fq/prtv)


View the original article here

30 Tahun Berkuasa, Total Kekayaan Mubarak dan Keluarga Rp 360 Triliun!

30 Tahun Berkuasa, Total Kekayaan Mubarak dan Keluarga Rp 360 Triliun!

Selasa, 01/02/2011 13:55 WIB
30 Tahun Berkuasa, Total Kekayaan Mubarak dan Keluarga Rp 360 Triliun!  foto
Rita Uli Hutapea - detikNews


Presiden Hosni Mubarak (AFP) Kairo - Presiden Hosni Mubarak telah memimpin Mesir selama 30 tahun. Sebagian orang menuding dia telah menimbun kekayaannya di sejumlah negara. Lantas, berapa jumlah kekayaan Mubarak dan keluarganya selama tiga dekade berkuasa tersebut?

Menurut harian Alkhabar, Selasa (1/2/2011), jumlah kekayaan Mubarak dan keluarganya mencapai sekitar US$ 40 miliar atau sekitar Rp 360 triliun. Kekayaan Mubarak dan keluarganya tersebut disimpan dalam beberapa rekening dan properti di Amerika Serikat, Inggris dan Jerman.

Suzanne, istri Mubarak, kabarnya telah menjadi anggota klub milyuner sejak tahun 2000. Selain rekening-rekening, Suzanne memiliki properti di pusat kota-kota besar di Eropa seperti London, Frankfurt, Madrid, Paris, dan Dubai. Kekayaan ibu negara Mesir itu diperkirakan antara US$ 3-5 miliar.

Mubarak dan Suzanne memiliki dua anak. Putra pertama, Alaa Mubarak memilih berkarir di perbankan. Pria itu itu memiliki sejumlah properti senilai US$ 8 miliar termasuk properti di Los Angeles, Washington dan New York. Kabarnya dia juga memiliki dua kapal pesiar senilai 60 juta euro.

Putra kedua Mubarak, Gamal Mubarak mempunyai nilai kekayaan hingga US$ 17 miliar. Selain memiliki rekening, sekjen parta berkuasa, Democratic National Party tersebut juga memiliki sejumlah properti yang tersebar di Mesir dan luar negeri.

Sedangkan Mubarak sendiri ditaksir memiliki nilai kekayaan pribadi senilai US$ 10 miliar. Kebanyakan dananya disimpan di bank-bank Amerika, Swiss dan Inggris.

Sejak berkuasa pada tahun 1981, Mubarak mampu menciptakan stabilitas di Mesir. Rahasianya, dia menjalin hubungan baik dengan negara-negara Barat dan Israel. Namun di balik stabilitas itu, korupsi, kemiskinan dan kekerasan oleh negara terus meningkat.

Mubarak yang anak seorang petani itu dilahirkan pada tahun 1928 di Desa el-Meselha Kahel. Dia tamat dari Akademi Militer pada tahun 1949. Setelah perang Arab-Israel, Mubarak diangkat menjadi Kepala Angkatan Udara Mesir. Ini menjadi pintu pertama bagi Mubarak untuk masuk ke lingkungan elit politik.

Mubarak kemudian dikenal sebagai pembantu setia Presiden Mesir Anwar Sadat. Mubarak pun ditunjuk menjadi Wakil Presiden oleh Sadat pada tahun 1975. Sejak itu Mubarak memainkan peran penting, dengan menjalin hubungan dengan negara-negara Barat. Pada tahun 1981, Sadat tewas ditembak, Mubarak naik menjadi orang nomor satu di Mesir.

(ita/nrl)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

You are redirected to Facebook

loadingSending your message



Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

View the original article here

30 Tahun Berkuasa, Total Kekayaan Mubarak dan Keluarga Rp 360 Triliun!

30 Tahun Berkuasa, Total Kekayaan Mubarak dan Keluarga Rp 360 Triliun!

Selasa, 01/02/2011 13:55 WIB
30 Tahun Berkuasa, Total Kekayaan Mubarak dan Keluarga Rp 360 Triliun!  foto
Rita Uli Hutapea - detikNews


Presiden Hosni Mubarak (AFP) Kairo - Presiden Hosni Mubarak telah memimpin Mesir selama 30 tahun. Sebagian orang menuding dia telah menimbun kekayaannya di sejumlah negara. Lantas, berapa jumlah kekayaan Mubarak dan keluarganya selama tiga dekade berkuasa tersebut?

Menurut harian Alkhabar, Selasa (1/2/2011), jumlah kekayaan Mubarak dan keluarganya mencapai sekitar US$ 40 miliar atau sekitar Rp 360 triliun. Kekayaan Mubarak dan keluarganya tersebut disimpan dalam beberapa rekening dan properti di Amerika Serikat, Inggris dan Jerman.

Suzanne, istri Mubarak, kabarnya telah menjadi anggota klub milyuner sejak tahun 2000. Selain rekening-rekening, Suzanne memiliki properti di pusat kota-kota besar di Eropa seperti London, Frankfurt, Madrid, Paris, dan Dubai. Kekayaan ibu negara Mesir itu diperkirakan antara US$ 3-5 miliar.

Mubarak dan Suzanne memiliki dua anak. Putra pertama, Alaa Mubarak memilih berkarir di perbankan. Pria itu itu memiliki sejumlah properti senilai US$ 8 miliar termasuk properti di Los Angeles, Washington dan New York. Kabarnya dia juga memiliki dua kapal pesiar senilai 60 juta euro.

Putra kedua Mubarak, Gamal Mubarak mempunyai nilai kekayaan hingga US$ 17 miliar. Selain memiliki rekening, sekjen parta berkuasa, Democratic National Party tersebut juga memiliki sejumlah properti yang tersebar di Mesir dan luar negeri.

Sedangkan Mubarak sendiri ditaksir memiliki nilai kekayaan pribadi senilai US$ 10 miliar. Kebanyakan dananya disimpan di bank-bank Amerika, Swiss dan Inggris.

Sejak berkuasa pada tahun 1981, Mubarak mampu menciptakan stabilitas di Mesir. Rahasianya, dia menjalin hubungan baik dengan negara-negara Barat dan Israel. Namun di balik stabilitas itu, korupsi, kemiskinan dan kekerasan oleh negara terus meningkat.

Mubarak yang anak seorang petani itu dilahirkan pada tahun 1928 di Desa el-Meselha Kahel. Dia tamat dari Akademi Militer pada tahun 1949. Setelah perang Arab-Israel, Mubarak diangkat menjadi Kepala Angkatan Udara Mesir. Ini menjadi pintu pertama bagi Mubarak untuk masuk ke lingkungan elit politik.

Mubarak kemudian dikenal sebagai pembantu setia Presiden Mesir Anwar Sadat. Mubarak pun ditunjuk menjadi Wakil Presiden oleh Sadat pada tahun 1975. Sejak itu Mubarak memainkan peran penting, dengan menjalin hubungan dengan negara-negara Barat. Pada tahun 1981, Sadat tewas ditembak, Mubarak naik menjadi orang nomor satu di Mesir.

(ita/nrl)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

You are redirected to Facebook

loadingSending your message



Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

View the original article here