Tampilkan postingan dengan label Otopsi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Otopsi. Tampilkan semua postingan
Kemlu Masih Tunggu Hasil Otopsi Resmi

Kemlu Masih Tunggu Hasil Otopsi Resmi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri masih menunggu laporan hasil otopsi resmi dari Polri terkait tiga jenazah tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Barat, yang beberapa waktu lalu tewas ditembak polisi Malaysia.

Diduga pula, organ-organ dalam tubuh mereka diambil dan diperdagangkan secara ilegal.

Pernyataan itu disampaikan Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene, Kamis (26/4/2012), saat dihubungi di Jakarta, menanggapi pernyataan seorang keluarga salah seorang mendiang TKI, yang membenarkan hilangnya sejumlah organ tubuh penting anggota keluarganya, saat ikut menyaksikan proses otopsi di Lombok, NTB.

"Kami tentunya ingin mendapat laporan resmi langsung dari pihak terkait. Kalau kepolisian belum merilis secara resmi hasil otopsi, maka kami belum bisa bilang kalau sekarang sudah ada hasil final. Baru dari situ kami bisa menyikapi," ujar Michael.

Michael menambahkan, saat ini Kemlu juga telah mengirim tim khusus melacak kejadian penembakan ketiga TKI itu. Tim yang terdiri dari staf ahli menteri dan direktorat terkait hukum dan perlindungan WNI Kemlu, berangkat Selasa malam dan mendatangi sejumlah instansi terkait untuk meminta penjelasan dan data-data resmi.

"Mereka mendatangi rumah sakit di Port Dickson, Negeri Sembilan, untuk meminta data terkait, juga menemui kantor polisi setempat yang menjadi tempat kejadian perkara. Hari ini tim kami itu mendatangi Kementerian Luar Negeri dan Kepolisian Diraja Malaysia. Hingga sekarang mereka sangat kooperatif dan terbuka dalam member akses," tambah Michael.


View the original article here

Kepala BNP2TKI Pastikan Hasil Otopsi TKI Diumumkan Polri

Kepala BNP2TKI Pastikan Hasil Otopsi TKI Diumumkan Polri

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat mengatakan, untuk menghindari spekulasi, hasil otopsi ulang tiga TKI asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, yang dilakukan tim dokter forensik bekerja sama dengan Kepolisian Daerah NTB (Polda NTB) akan diumumkan pihak kepolisian.

Berbagai kalangan diharapkan dapat menunggu penjelasan dari kepolisian setelah seluruh proses otopsi ulang diselesaikan terhadap jasad ketiga TKI tersebut.

"Ini, kan otopsinya masih berlangsung sampai Jumat besok. Jadi, agar tidak berkembang pernyataan yang kurang tepat, sebaiknya semua kalangan menunggu keterangan resmi tentang hasil otopsi secara lengkap, baik dari pihak kepolisian maupun tim dokter forensik," kata Jumhur di Jakarta, Kamis (26/4/2012) malam.

Ditambahkan, dalam penjelasan Polri beserta tim dokter forensik itu nanti akan disampaikan mengenai benar atau tidaknya dugaan pencurian sejumlah organ tubuh atas jasad ketiga TKI, sebagaimana informasi yang kini berkembang luas di Tanah Air.

"Dipastikan, seusai otopsi ketiga jasad TKI selesai, akan segera diumumkan seluruhnya. Kita semua harus memberi waktu yang tepat supaya tim yang sedang menangani otopsi dapat berkonsentrasi penuh dan mendapatkan hasil yang benar," ujarnya.

Ia juga menjelaskan akan terus berkoordinasi dengan jajaran kepolisian di Polri dan Polda NTB terkait pelaksanaan otopsi. Selain itu, Jumhur juga menugaskan Syahrum, Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Mataram, sebagai unit teknis BNP2TKI di wilayah NTB, untuk mengikuti langsung proses otopsi ketiga jasad TKI.

"Meski sudah mendapat laporan dari Kepala BP3TKI Mataram, saya tetap menunggu penjelasan adanya proses dan hasil otopsi dari unsur yang menanganinya agar tidak keliru," ungkapnya lagi.

Dua jasad TKI, masing-masing Herman dan Abdul Kadir Jalelani, telah menjalani otopsi ulang di lokasi pekuburan di kampung halamannya di Dusun Pancor Kopong, Desa Pringgasela Selatan, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur, NTB, pada Kamis pagi tadi. Jasad keduanya juga telah dimakamkan kembali.

Sementara itu, otopsi untuk jasad TKI Mad Nur baru akan dilaksanakan pada Jumat (27/4/2012) di lokasi pekuburan lain, di tempat kediaman almarhum Dusun Gubuk Timur, Desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur.

Penanganan otopsi ulang itu, lanjut Jumhur, melibatkan dokter forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, serta Universitas Mataram, termasuk disaksikan keluarga korban dan aparat Polda NTB.

Ketiga TKI itu meninggal secara mengenaskan akibat penembakan sadis yang dilakukan polisi saat melaksanakan razia di kawasan Port Dickson (area pelabuhan), Negeri Sembilan, Malaysia pada 24 Maret 2012 dini hari.

Tembakan berkali-kali itu menembus bagian depan kepala dan di tubuh sekitar dada karena para TKI diindikasikan ingin melawan petugas dengan bersenjatakan parang, dan menutupi mukanya.

Dengan kematian tiga TKI itu, Rumah Sakit Port Dickson Negeri Sembilan melakukan otopsi pada 26 Maret lalu. Tiga jenazah itu pun dipulangkan pada 5 April 2012 untuk kemudian dikuburkan di daerah asalnya, sehari sesudahnya. 


View the original article here