Tampilkan postingan dengan label Pembelajaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pembelajaran. Tampilkan semua postingan
Reformasi Mesir bagian Dari Pembelajaran Politik

Reformasi Mesir bagian Dari Pembelajaran Politik

Hati-hati berbicara demokrasi. Paling-paling yang menonjol para tokoh yang memiliki kepentingan kekuasaan. Janji mereka kepada rakyat seolah janji masuk surga.

Demokrasi ala Indonesia, barangkali demokrasi campur sari. Mulai dari gaya liberal, feodal, dan militer, ternyata semuanya ada. Lalu yang model Indonesia seperti apa. Indikator model apa saja, yang penting dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Hosni Mubarak, tidak pernah mau belajar sejarah. Seharusnya beliau melihat, bagaimana Presiden Soeharto teman satu angkatanya asal Indonesia harus diturunkan setelah berkuasa 32 tahun. Politik memang menjanjikan semuanya, tetapi kalau tidak dibatasi kekuasaannya oleh UU. Apa yang terjadi? Mereka akan terlena dan lupa..

Zaman Honi Mubarok ketika awal terpilih menjadi presiden telah banyak memberikan janji kepada rakyat Mesir. Namun realitas sejarah yang berdasarkan ruang dan waktu telah membuktikan, bahwa beliau telah lupa kalau zaman telah berubah. Borok-borok masa lalu beliau menjadi isu sensitif di kalangan terpelajar Mesir.

Hosni Mubarak, memang presiden unik dan kontrofersial. Beliau memiliki hubungan baik dengan Israel, dan politik luar negeri lebih condong ke Amerika Serikat. Apakah karena beliau terlalu lama menjabat menjadi presiden, ataukah adanya tokoh-tokoh anti Yahudi dan Amerika Serikat yang memprovokasi gelombang unjuk rasa terhadap beliau.

Biarlah terjadi reformasi di Negara Mesir. Tetapi harus diingat, rakyat jangan dijadikan korban. Para politisi baru pascakerusuhan juga berjanji untuk memberikan pelayanan yang terbaik.

Dan Negara Mesir menjadi negara mandiri. Kapan Indonesia???


View the original article here