Tampilkan postingan dengan label Rumah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Rumah. Tampilkan semua postingan
ASEAN Incar Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2030

ASEAN Incar Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2030

Pesaing ASEAN paling serius adalah Uruguay dan Argentina.


VIVAnews - Negara-negara di kawasan Asia Tenggara nampaknya tengah mengincar menggelar Piala Dunia 2030. Bila memungkinkan, ASEAN sedang mempertimbangkan untuk mengajukan proposal perhelatan empat tahunan itu.

Zainudin Nordin, Presiden Asosiasi Sepakbola Singapura (FAS), mengatakan proposal itu dibuat pada pertemuan menteri-menteri negara Asia Tenggara (ASEAN) belum lama ini.

"Sangat mungkin negara-negara ASEAN menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia dalam 20 tahun ke depan, karena pada saat itu sepakbola seluruh negara di kawasan ini akan menyamai standar sepakbola modern," ujar Nordin, seprti dikutip Goal.

"Kami optimistis sepakbola kami bisa berkembang, karena setiap negara ASEAN sangat agresif meluncurkan program pengembangan pemain usia muda," katanya.

Mengajukan diri sebagai tuan rumah bersama, masih menurut Nordin, akan meningkat profil sepakbola kawasan Asia Tenggara dan menyatukan warga negara setiap bangsa ASEAN.

ASEAN beranggotakan 10 negara; Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Di tahun 2007, empat negara ASEAN; Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Indonesia, menjadi tuan rumah bersama Piala Asia.

Indonesia juga sempat terlibat proses pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2022, tapi menarik diri.

Keputusan tuan rumah Piala Dunia 2030 belum akan dibuat sampai satu dekade kemudian. ASEAN pasti bukan satu-satunya yang akan mencalonkan diri, karena akan ada Argentina dan Uruguay, yang mengajukan sebagai tuan rumah bersama. (hs)

• VIVAnews Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

View the original article here

Sang Suami Tak Mau Bukain Pintu, Baju Gantinya pun Dicampakan Diteras Rumah, Malang Betul Nasib Karyawati Giant Kereo Itu

Sang Suami Tak Mau Bukain Pintu, Baju Gantinya pun Dicampakan Diteras Rumah, Malang Betul Nasib Karyawati Giant Kereo Itu

Malang betul nasib yang dialami Dewi Ambarwati (33), tahun, salah seorang karyawati Giant Kereo, Larangan, Kota Tangerang. Harapan ingin membangun bahtera rumah tangga yang harmonis dengan sang suami, Imam Marsidi (38), tahun, tapi berujung kandas.

Pasangan rumah tangga beranak dua, warga Kampung Peninggilan RT.01/RW.06, Larangan Selatan itu akhirnya sepakat mengajukan gugatan cerai di pengadilan agama Kota Tangerang.

Dewi mengaku merasa terpukul terhadap sikap keluarga yang kerap melakukan intervensi kepada dirinya, terutama Hardoto selaku pamanya sendiri. Bukannya melerai saat dirinya cekcok dengan suaminya, tapi mereka justru ikut-ikutan memperkeruh suasana.

Masih menurut Dewi, saat terjadi perselisihan dengan sang suami, tiba-tiba pamannya ikut menyerang dengan melakukan aksi tampar. Bahkan, mereka nyaris menyundut rokok tangan Dewi, beruntung mampu dilerai oleh adiknya.

Karena merasa keteter, Dewi akhirnya membela diri dengan memegangi kerah baju sang paman. Tak sadar, aksi bela diri yang dilakukan ibu dua orang anak ini, kukunya sedikit menggores pipi sang paman. Tak ayal, urusanpun jadi panjang, Dewi malang itu akhirnya dilaporkan pamanya sendiri ke pihak berwajib.

Selain intervensi yang sering dialami, Dewi mangaku merasa tak tahan dengan sikap dan perlakuan suaminya. Misalnya, hanya sekedar ingin menengok buah hatinya, tapi tak diizinkan oleh Imam sang suami.  Teganya lagi, saat dirinya pulang kerja, sering tak dikasih kunci pintu rumah. “Hanya sekedar pingin ganti baju saja sulitnya minta ampun. Pernah, pakaian ganti saya, oleh suami dikeluarin diteras rumah, hingga terpaksa saya menginap dirumah tetangga,” ujar Dewi melas.

Dewi berharap setelah proses cerai ini harta gono gini dibagikan secara adil. Karena, menurutnya, harta ini didapat setelah terjadi perkawinan. (BMB/RD)


View the original article here

Rumah Terbakar Saat Silaturahmi  Imlek

Rumah Terbakar Saat Silaturahmi Imlek

Pontianak (ANTARA News) - Sejumlah rumah warga Tionghoa di Kota Pontianak yang sedang kosong karena pemiliknya pergi bersilaturahim demi merayakan Tahun Baru Imlek 2562, Kamis, terbakar.

Kepala Sentral Pelayanan Kepolisian Sektor Kota Pontianak Inspektur Dua (Pol) Syahrudin HS mengatakan, sepanjang dini hari hingga pukul 13.00 WIB sudah ada tiga kasus kebakaran rumah warga Tionghoa.

Dari data KSPK Polsek Kota Pontianak, satu unit rumah hangus terbakar di Jalan Adisucipto, kemudian delapan unit rumah warga Tionghoa di Jalan Jenderal Urip.

"Hingga saat ini kami belum mengetahui secara pasti, penyebab kebakaran di tiga lokasi berbeda itu, apakah akibat hubungan arus pendek listrik atau lainnya," kata Syahrudin.

Atung (78) pemilik rumah yang terbakar di Jalan Adisucipto mengatakan, pada saat rumahnya terbakar, ia dan keluarganya sedang bersilaturahim di rumah keluarganya.

"Rumah kami tinggal pergi, sehingga tidak satu pun harta benda yang dapat kami selamatkan," kata Atung.

Puluhan unit mobil dan petugas pemadam kebakaran sibuk memadamkan api menggunakan alat penyemprot air.

"Dini hari tadi satu kasus kebakaran di Jalan Imam Bonjol. Sementara dari pagi hingga siang sudah dua kasus lagi," kata Andika Lay,  seorang petugas pemadam kebakaran.

Ia menjelaskan, "Beruntung air sedang pasang sehingga memudahkan kami untuk mencari sumber air untuk memadamkan api."(*)

A057/N005

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com


View the original article here