Tampilkan postingan dengan label Sendiri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sendiri. Tampilkan semua postingan
Membuat Sang Putri Hamil Saudara Sendiri

Membuat Sang Putri Hamil Saudara Sendiri

Wanita ini membekukan sel telurnya agar anaknya yang tak memiliki ovarium bisa hamil. Ilustrasi Ibu Hamil (Daily Mail)

VIVAnews - Mackenzie Stephens divonis tak dapat memiliki keturunan. Bocah dua tahun ini terdeteksi lahir tanpa ovarium akibat menderita kelainan kromosom (sindrom turner). Namun sang ibu, Penny Jarvis, memiliki cara agar sang putri bisa memiliki anak.

Seperti dikutip dari Daily Mail, Jarvis yang masih berusia 25 tahun membekukan sel telurnya sendiri. Sel telur ini bisa digunakan putrinya untuk memiliki anak melalui program bayi tabung (IVF) saat dewasa.

Kasus ini menimbulkan masalah etis dan mendapat protes mengenai status anak di kemudian hari. Suami Mackenzie jelas akan membuahi telur ibu mertuanya. Itu artinya, embrio yang akan dikandung Mackenzie merupakan saudaranya sendiri.

"Anda bisa mengatakan bahwa Mackenzie akan melahirkan saudaranya sendiri. Tetapi saya tidak melihatnya seperti itu. Saya hanya melakukan yang terbaik bagi anak saya," kata Jarvis yang telah memiliki empat anak, Morgan, 6, si kembar William dan Abigail, 3, dan Jaymie-Leigh, 5 bulan.

Bersama suaminya, Karl Stephens, 42, Jarvis hanya ingin membahagiakan putrinya. Meski bukan sel telur sendiri, putrinya setidaknya bisa merasakan mengandung. "Saya berharap tiga saudara perempuan Mackenzie mau menawarkan sel telur mereka. Tetapi jika tidak, saya telah memberi pilihan padanya."

Sindroma Turner merupakan suatu kelainan kromosom yang berpotensi merugikan tubuh penderita. Selain tidak memiliki ovarium, mereka juga umumnya mengalami tungkai bengkak, leher berselaput, dan bertubuh kecil.

Saat dewasa, mereka rentan memiliki penyakit jantung, diabetes, kesulitan pendengaran, dan penglihatan. "Setiap hari, Mackenzie membutuhkan hormon pertumbuhan. Dia juga menderita tuli parsial, serta menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi."

Pertama kali mengetahui kondisi putrinya, Jarvis menangis. "Saya tidak bisa membayangkan dirinya akan tumbuh dewasa dan melihat saudaranya memiliki anak sementara dia tak bisa," katanya.

Karena aturan hukum mengenai waktu penyimpanan sel telur, ia berencana membekukan telurnya beberapa tahun lagi. Dia juga bergabung dengan kelompok keluarga yang memiliki anak dengan Sindrom Turner di media sosial Facebook.

Josephine Quintavalle, salah satu anggota kelompok yang menentang, menyatakan tindakan Jarvis tidak etis. "Kita harus memikirkan implikasi pada anak yang lahir dan kompleksitas hubungan darah yang akan terjadi nanti. Psikolog telah memperingatkan adanya trauma silsilah akibat donor telur atau sumbangan sperma dari anggota keluarga melalui konsepsi buatan."

Baca juga: Bayi 'Kembar' Beda Ibu

• VIVAnews Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

View the original article here