Tampilkan postingan dengan label Tanah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tanah. Tampilkan semua postingan
SBY Bertolak ke Tanah Batak

SBY Bertolak ke Tanah Batak

Demonstrasi tolak gelar Raja Batak untuk SBY (Antara/ Irsan Mulyadi)

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertolak ke Tapanuli, Sumatera Utara, pada Selasa 18 Januari 2011 pagi ini. Di laman Presiden, disebutkan agenda SBY adalah untuk meresmikan Museum Batak dan instalasi pembangkit listrik.

Presiden bertolak dari Landasan Udara TNI-AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pukul 07.35 WIB, menggunakan pesawat khusus kepresidenan Boeing 737-500 milik Garuda. Pesawat akan mendarat di Bandara Silangit, Tapanuli Utara. Penerbangan ke Tapanuli Utara ini memakan waktu sekitar 1 jam 30 menit. Presiden SBY dijadwalkan kembali ke Jakarta sore nanti.

Menyertai SBY dalam kunjungan ini, antara lain, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendiknas M Nuh, Menpora Andi Alfian Malarangeng, Menteri PU Djoko Kirmanto, dan Menteri Lingkungan Hidup Gusti Hatta. Selain itu, Ibu Negara Ani Yudhoyono juga turut mendampingi.

Kemarin sejumlah demonstrasi muncul di Jakarta dan Medan berkenaan dengan kunjungan Presiden ke Tanah Batak ini. Demonstrasi ini memprotes rencana pemberian gelar Raja Batak kepada SBY. Namun laman Presiden tak menyebutkan, apakah kunjungan ke Tapanuli ini dalam rangka mendapatkan gelar adat itu.

• VIVAnews

View the original article here

421 WNI Tiba Kembali di Tanah Air

421 WNI Tiba Kembali di Tanah Air

AFP PHOTO /STRINGER Kedua kubu massa pro dan kontra Presiden Hosni Mubarak saling berhadap-hadapan.

TANGERANG, KOMPAS.com — Sebanyak 421 warga negara Indonesia tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten, menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang membawa mereka dari Kairo, Mesir.
"Warga yang datang dari Kairo ini langsung dibawa ke Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, untuk didata ulang," kata Ketua Tim Evakuasi WNI, Hassan Wirajuda, di Tangerang, Jumat (4/2/2011).

Menurut dia, untuk membawa warga dari terminal haji telah disiapkan sebanyak 10 bus ke Pondok Gede, setelah itu mereka dipulangkan ke tempat masing-masing dengan menggunakan bus, pesawat udara, atau kereta api. Penyambutan kedatangan WNI itu dilakukan langsung oleh Wapres Boediono, didampingi  Menteri Perhubungan Freddy Numberi, dan Menlu Marty Natalegawa.

Sebanyak 421 WNI tersebut terdiri atas 340 orang dewasa dan selebihnya adalah anak-anak. Sebagian besar dari mereka adalah  mahasiswa serta pekerja yang berada di Kota Alexandria, sekitar 120 km dari Kairo.
Evakuasi WNI tersebut merupakan tahap kedua dan pihaknya mempersiapkan pemulangan untuk tahap ketiga sebanyak 800 warga, yang direncanakan tiba Sabtu (5/2/2011). Warga Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten dipulangkan dengan menggunakan bus yang telah disediakan pemerintah.

"Bagi warga dari luar Jawa, pemerintah telah menyiapkan kepulangan menggunakan pesawat terbang," kata mantan Menteri Luar Negeri itu.
Sebelumnya, saat raker dengan Komisi I DPR, Menlu Marty Natalegawa menjelaskan, bahwa ada dua hal mendasar yang dilakukan pemerintah dalam proses penanganan WNI di Mesir, yakni menjamin keamanan, keselamatan, kebutuhan logistik, serta memfasilitasi evakuasi WNI.
Menlu menegaskan, prioritas pemerintah adalah penyelamatan WNI. Dalam pendataan di KBRI terdapat 6,149 WNI, yang terdiri atas  4.297 mahasiswa, 1.002 TKI, dan sisanya di luar itu.
Untuk mempercepat langkah evakuasi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga  membentuk Satuan Tugas (Satgas) WNI di Mesir yang dipimpin mantan Menteri Luar Negeri dan Duta Besar Mesir Hassan Wirajuda.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

View the original article here