Tampilkan postingan dengan label Terbakar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Terbakar. Tampilkan semua postingan
Investigasi Kapal Terbakar Dihentikan

Investigasi Kapal Terbakar Dihentikan

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Bangkai KMP Laut Teduh 2 masih mengeluarkan asap akibat kebakaran, terlihat di Anyer, Serang, Banten, Jumat (28/1/2011). KMP Laut Teduh 2 yang melayani pelayaran dari Pelabuhan Merak ke Bakahueni, Lampung, tersebut mengalami kebakaran sekitar pukul 04.00 WIB. Akibat peristiwa ini, 12 orang penumpang meninggal dunia.

CILEGON, KOMPAS.com - Pusat Laboratorium dan Forensik Mabes Polri serta Komite Nasional Keselamatan Transportasi menghentikan sementara proses investigasi untuk mengetahui penyebab terbakarnya KMP Laut Teduh II hari ini.

"Hari ini tim dari Puslabfor dan KNKT tidak melakukan investigasinya ke dalam KMP Laut Teduh II," kata Direktur Polair Polda Banten, AKBP Budhi Hermawan, Jumat (4/2/2011).

Dia menjelaskan, rencananya Puslabfor Mabes Polri akan membawa hasil investigasi yang dilakukan pada Rabu kemarin ke Jakarta untuk dilakukan proses selanjutnya. "Rencananya Puslabfor Mabes Polri akan melakukan proses investigasinya esok hari (Sabtu, 5/1/2011)," katanya menjelaskan.

Sementara itu, anggota KNKT Alek Nur Wahyudi menjelaskan, hasil investigasi yang dilakukan pertama kali di dalam KMP Laut Teduh II, akan dilakukan pembahasan dengan tim di Jakarta. "Hari ini memang kami tidak melakukan investigasi di dalam KMP Laut Teduh II. Kami akan melakukan konsolidasi tim dulu, dari hasil kami yang sudah ada, termasuk dokumentasi gambar yang tekah dilakukan kemarin," katanya pula.

Disinggung mengenai masih perlu tidaknya melakukan investigasi di dalam KMP Laut Teduh II, KNKT akan memutuskan dalam konsolidasi tim nanti.  "Kami belum tahu, apakah besok masih perlu ke dalam kapal atau tidak, karena jika melihat kondisi kapal, sepertinya tidak memungkinkan, di mana kondisinya sangat rapuh dan keropos," katanya.

"Data utama memang kami sudah dapatkan, namun data-data penting yang ada juga masih ada yang belum kami dapatkan," katanya.

Pada Jumat (28/1/2011), KMP Laut Teduh II terbakar setelah bertolak dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni, Lampung pada pukul 03.59 WIB. Data sementara tim evakuasi pencarian korban tenggelam dan terbakar baru menemukan 28 jenazah, sebagian besar kondisi mayat sudah menjadi abu, dan hanya menyisakan tengkorak kepalanya saja.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

View the original article here

Rumah Terbakar Saat Silaturahmi  Imlek

Rumah Terbakar Saat Silaturahmi Imlek

Pontianak (ANTARA News) - Sejumlah rumah warga Tionghoa di Kota Pontianak yang sedang kosong karena pemiliknya pergi bersilaturahim demi merayakan Tahun Baru Imlek 2562, Kamis, terbakar.

Kepala Sentral Pelayanan Kepolisian Sektor Kota Pontianak Inspektur Dua (Pol) Syahrudin HS mengatakan, sepanjang dini hari hingga pukul 13.00 WIB sudah ada tiga kasus kebakaran rumah warga Tionghoa.

Dari data KSPK Polsek Kota Pontianak, satu unit rumah hangus terbakar di Jalan Adisucipto, kemudian delapan unit rumah warga Tionghoa di Jalan Jenderal Urip.

"Hingga saat ini kami belum mengetahui secara pasti, penyebab kebakaran di tiga lokasi berbeda itu, apakah akibat hubungan arus pendek listrik atau lainnya," kata Syahrudin.

Atung (78) pemilik rumah yang terbakar di Jalan Adisucipto mengatakan, pada saat rumahnya terbakar, ia dan keluarganya sedang bersilaturahim di rumah keluarganya.

"Rumah kami tinggal pergi, sehingga tidak satu pun harta benda yang dapat kami selamatkan," kata Atung.

Puluhan unit mobil dan petugas pemadam kebakaran sibuk memadamkan api menggunakan alat penyemprot air.

"Dini hari tadi satu kasus kebakaran di Jalan Imam Bonjol. Sementara dari pagi hingga siang sudah dua kasus lagi," kata Andika Lay,  seorang petugas pemadam kebakaran.

Ia menjelaskan, "Beruntung air sedang pasang sehingga memudahkan kami untuk mencari sumber air untuk memadamkan api."(*)

A057/N005

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com


View the original article here