Tampilkan postingan dengan label Tewas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tewas. Tampilkan semua postingan
Kakek Ditemukan Tewas di Bandara Soetta

Kakek Ditemukan Tewas di Bandara Soetta

TANGGERANG, KOMPAS.com - Seorang kakek ditemukan meninggal di depan kantor Gedung GMF Bandara Seokarno-Hatta. Korban ditemukan tergeletak di samping sepeda ontelnya. Korban, Amir Bin Minah (70), adalah seorang warga Rawa Rotan RT 05 RW 01 Kelurahan Sepanjang, Tanggerang. Jasad Kakek tersebut ditemukan pada Kamis (3/2/2011) malam.

Menurut penuturan saksi mata, Hardani (42) yang menemukan korban telah meninggal dunia di lokasi kejadian mengatakan, awalnya dia menemukan sepeda ontel milik korban dan tersandar di pagar luar depan kantor GMF. Tidak jauh dari sepedanya, korban ditemukan sudah tak bernyawa.

Dari penemuan tersebut korban meninggal dunia diduga karena sakit. Saat ini aparat dari Polres Metro Bandara Soekarno Hatta melanjutkan penyelidikan terhadap penemuan tersebut.

Menurut konfirmasi, aparat tidak menemukan bekas-bekas atau pun luka penganiayaan. Atas permintaan keluarga, visum terhadap korban tidak dilakukan. Jenazah korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk segera dimakamkan.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

View the original article here

Menlu Pastikan Tak Ada WNI Tewas di Mesir

Menlu Pastikan Tak Ada WNI Tewas di Mesir

Jakarta, (tvOne)

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Imanda Amalia, yang dikabarkan tewas pada bentrok massa di kairo Mesir. Kebenaran kabar ini diperoleh berdasarkan informasi dari KBRI Kairo.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam jumpa pers mengatakan, KBRI di Kairo, Mesir telah memverifikasi kabar meninggalnya seorang warga Indonesia bernama Imanda Amalia.

Imanda disebut sebagai staf United Nations Relief and Works Agency (UNRWA), badan PBB yang bertugas di daerah konflik, dikabarkan meninggal dalam bentrokan berdarah di Kairo.

"Kepala UNRWA di Kairo memastikan tidak ada staf yang bernama Imanda amalia," jelas Marty, Jakarta, Kamis (3/2)

Pihak KBRI juga sudah berusaha memverifikasi, tapi tidak ditemukan data penduduk WNI di Mesir bernama Imanda Amalia.

Bookmark and Share

View the original article here

Korban Tewas Bentrok Massa di Mesir Jadi 8 Orang

Korban Tewas Bentrok Massa di Mesir Jadi 8 Orang

Kairo (tvOne)

Jumlah korban tewas akibat bentrokan antara kubu pendukung dan penentang Presiden Hosni Mubarak hingga Kamis (3/2) sore bertambah menjadi  8 orang. Belum diketahui berapa banyak jumlah korban luka-luka, pasalnya tim medis mengaku kesulitan mengevakuasi korban yang berada di tengah lapangan At-tahrir Kairo Mesir.

Jumlah korban tewas ini bertambah dari Rabu (2/2) malam, yakni 5 orang.

Menurut tim medis dari rumah sakit Mesir, kumpulan massa yang hingga kini masih memenuhi lapangan At-tahrir, menyulitkan ambulan dan tim medis untuk langsung mengevakuasi korban yang terus berjatuhan.

Bentrokan antara massa anti pemerintah dan pro pemerintah Hosni Mubarak terjadi sejak Rabu (2/2) siang. Jumlah Massa pro pemerintah lebih sedikit dibanding jumlah massa anti pemerintah. Akibatnya jumlah korban luka-luka terbanyak adalah dari massa pro pemerintah.

Sebelumnya, Para demonstran anti-pemerintah itu menuntut presiden Hosni Mubarak mundur . Hosni dianggap bersalah atas tingginya angka pengangguran dan kemiskinan di Mesir.

Bookmark and Share

View the original article here

Imanda Warga Negara Australia Tewas Tertembak di Mesir

Imanda Warga Negara Australia Tewas Tertembak di Mesir

Jakarta, (tvOne)

Imanda Amalia (28 tahun), warga negara Australia tewas tertembak dalam baku tembak yang terjadi di Kairo, Mesir, pada Rabu malam hingga Kamis pagi tadi.

Sebelumnya dalam facebook milik Science of Universe dengan penulis pesan atas nama Ayman Mahmoud, anggota UNWRA di Mesir, Imanda merupakan warga negara Indonesia.

Kabar ini diklarifikasi keluarga Imanda. Menurut keluarga, Imanda memang memiliki darah Indonesia-Australia. Namun, Imanda tercatat sebagai warga negara Australia. Jenazah Imanda rencananya akan dimakamkan di Perth, Australia.

Bookmark and Share

View the original article here

Tak Ada WNI Tewas, Ini Dia Update Posko Siaga di Mesir

Tak Ada WNI Tewas, Ini Dia Update Posko Siaga di Mesir

Kamis, 03/02/2011 16:00 WIB
Mesir Bergolak
Tak Ada WNI Tewas, Ini Dia Update Posko Siaga di Mesir 
Eddi Santosa - detikNews


Kairo - Kami semua, termasuk masyarakat Indonesia di Mesir alhamdulillah sehat aman. Tidak ada warga negara Indonesia yang tewas.

Hal itu disampaikan Konselor Pensosbud KBRI Kairo Iwan Wijaya M saat dihubungi detikcom, Kamis (3/2/2011) pagi waktu setempat.

Mengenai nama Imanda Amalia juga tidak ada dalam daftar staf United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) Kairo.

"Kami sudah mengontak UNRWA Kairo, ternyata mereka hanya terdiri dari 3 staf, 1 orang Yordania dan 2 orang Mesir. Menurut mereka tidak ada staf UNRWA bernama Imanda Amalia," papar Iwan.

Di samping itu pihak KBRI juga sudah berusaha memverifikasi, tapi tidak ditemukan data penduduk WNI di Mesir bernama Imanda Amalia.

Iwan mengatakan bahwa sejak dini KBRI Kairo telah melakukan koordinasi dan komunikasi intensif dengan masyarakat WNI demi langkah-langkah perlindungan, sehingga hal-hal tidak diinginkan bisa dihindari.

"Bahkan ketika semua jaringan komunikasi di Mesir lumpuh total, komunikasi KBRI dengan masyarakat terus dipertahankan dengan cara pesan berantai, agar pesan-pesan Dubes sampai ke WNI seluas mungkin," demikian Iwan.

Update Posko Siaga WNI

Untuk meredam kecemasan orangtua, handai taulan dan kawan-kawan dari WNI yang masih bertahan di Mesir, KBRI Kairo mengeluarkan update daftar nomor telepon Posko Siaga yang dapat dihubungi langsung.

Selengkapnya:

KBRI Kairo +20227947200, +20227947209
Kantor Konsuler +20224715561
Sekolah Indonesia Kairo +20337488634
Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) +20106158928, +20165796356
Wihdah PPMI +20103701566, +20161423613
Keluarga Mahasiswa Medan +20100135953
Keluarga Mahasiswa Madura +20107802802, +20224707821
Keluarga Mahasiswa Jawa Timur +20103129844, +20224719084
Keluarga Mahasiswa Sumatera Selatan +20104134542, +20224113144
Keluarga Mahasiswa Sulawesi +20164089511
Keluarga Mahasiswa Aceh +20110847308
Keluarga Mahasiswa Banten +20119324641, +20109184814
Keluarga Mahasiswa Jambi +20102928892, +20224037037
Keluarga Mahasiswa Kalimantan +20161207358, +20224743891
Keluarga Mahasiswa Lampung +20111348930
Keluarga Mahasiswa Minang +20161533685, +20222478245
Keluarga Mahasiswa NTB +20168375033
Keluarga Pelajar Jakarta +20100957654
Keluarga Mahasiswa Jawa Barat +20110246890
Keluarga Mahasiswa Tapanuli Selatan +20109377198, +20106536332
Keluarga Mahasiswa Riau +20109122713
Keluarga Mahasiswa Jawa Tengah +20100272509, +20224729113 (es/es)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

You are redirected to Facebook

loadingSending your message



Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

View the original article here

Korban Banjir Brazil Bertambah, 464 Tewas

Korban Banjir Brazil Bertambah, 464 Tewas

Banjir di suatu desa di negara bagian Rio de Janeiro, Brazil (AP Photo/Roberto Ferreira, Agencia O Dia)

VIVAnews - Tim penyelamat Brazil terus bersusah-payah menemukan para warga yang masih tertimbun reruntuhan dan lumpur akibat bencana banjir, Rabu 12 Januari 2011. Jumlah korban pun terus bertambah.

Menurut kantor berita Associated Press, hingga Kamis waktu setempat, 13 Januari 2011, sedikitnya 464 orang tewas akibat banjir bandang, yang disusul dengan tanah longsor, di negara bagian Rio de Janeiro, Brazil bagian tenggara. Wilayah-wilayah di lereng pegunungan mengalami kerusakan parah dan memiliki banyak korban jiwa.

"Saya mau lihat ayah! Saya mau lihat ayah!" seru seorang bocah sambil menangis ketika tim penyelamat menemukan ayahnya, yang sudah terbujur kaku, di kota Teresopolis. 

"Saya punya banyak teman yang masih terendam lumpur," kata Carols Eurico, warga kota Teresopolis. Pria berusia 35 tahun itu memiliki satu-satunya harta yang bisa dia selamatkan dari amukan banjir, yaitu seekor kelinci yang tetap berwarna putih kendati di sekitarnya sudah kotor dengan lumpur.

Baik pemerintah maupun tim penyelamat kesulitan membawa bantuan darurat lewat jalur darat. Pasalnya, jalan-jalan utama yang menghubungkan kota-kota yang dilanda banjir terhalang oleh timbunan tanah dan bebatuan.

Banjir dan longsor ini dipicu oleh hujan deras yang terjadi sepanjang Selasa dan Rabu kemarin di lereng pegunungan Serrana, negara bagian Rio de Janeiro. (kd)

• VIVAnews Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

View the original article here

Korban Tewas Banjir Brasil Tembus 400, Terburuk dalam Dasawarsa

Korban Tewas Banjir Brasil Tembus 400, Terburuk dalam Dasawarsa

Jumat, 14/01/2011 05:34 WIB
Korban Tewas Banjir Brasil Tembus 400, Terburuk dalam Dasawarsa 
Laurencius Simanjuntak - detikNews


Foto: reuters Rio De Janeiro - Banjir besar dan longsor yang menyapu lereng bukit di luar ibukota Rio de Janeiro telah menewaskan sedikitnya 432 orang. Bencana ini tercatat sebagai yang terbesar dalam beberapa dasawarsa terakhir.

Seperti dilansir AFP, Jumat (14/1/2011), korban tewas kebanyakan dilaporkan dari kota Nova Friburgo, sekitar 140 km utara Rio. Sementara di kota Terespolis, sekitar some 100 km dari Rio, tercatat 175 korban dan dari kota tetangga, Petropolis, dilaporkan 39 orang tewas.

17 Korban tewas juga terdapat di kota kecil Sumidouro. Pejabat setempat memperingatkan, korban tewas masih terus akan bertambah. Sementara itu tim penyelemat sedang mengatur agar bisa mencapai lokasi kejadian.

Bersama lumpur, dinding tebal dari sejumlah apartemen di beberapa kota mengalir dan menjungkirbalikkan mobil-mobil di jalan. Gelombang banjir juga menyapu apapun yang ia lalui.

"Saya pikir saya akan mati," kata Ilair Pereira de Souza, seorang wanita 53 tahun yang secara ajaib melarikan diri ketika tetangganya di balkon melemparkannya sebuah tali.

"Bantu aku, tolonglah aku," pinta dia, dalam adegan ulang sepanjang hari di televisi Brasil.

Dia menyambar tali dan menghilang di bawah air berlumpur, sebelum muncul akhirnya kembali dan berpegangan tali. Namun saat muncul, anjingnya sudah tidak ada dalam pelukannya.

"Jika saya mencoba untuk menyelamatkannya, saya akan mati. Itu hal terburuk. Ia (anjing) sejenak menatap mata saya, dan kemudian dia hanyut," ujarnya tersedu.
(lrn/ddt)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

You are redirected to Facebook

loadingSending your message



Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

View the original article here