Tampilkan postingan dengan label Warga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Warga. Tampilkan semua postingan
Warga Papua Bisa Nikmati Listrik Prabayar Mulai Maret

Warga Papua Bisa Nikmati Listrik Prabayar Mulai Maret

Jayapura, (tvOne)

Program PT Perusahaan Listrik Negara menyangkut pelayanan Listrik Prabayar di provinsi Papua akan berlaku mulai Maret mendatang.

Listrik Prabayar merupakan pelayanan PLN dalam menjual listrik dengan cara pelanggan membayar pada awal atau seperti membeli pulsa listrik, mirip seperti pulsa prabayar yang akrab dikenal kalangan pengguna handphone (HP), kata kata juru bicara PLN Papua, Dharmawan Uloli, di Jayapura, Kamis (10/2).

"Pelanggan bebas membeli voucher sebelum menggunakan listrik dari PLN. Kalau pelanggan membeli voucher senilai Rp100 ribu, jika pemakaiannya boros, hanya dapat bertahan dua sampai tiga hari, namun jika dihemat, bisa habis satu minggu bahkan satu bulan," katanya.

Menurut dia, layanan listrik prabayar dapat mengantisipasi melonjaknya pemakaian listrik dari pelanggan bersangkutan dan meminimalisir adanya keluhan dari pelanggan tentang besarnya harga pemakaian yang mereka bayar di loket PLN.

"Banyak keluhan pelanggan tentang kesalahan petugas membaca meteran dan juga soal pemadaman listrik akibat pelanggan telat bayar. Jadi kalau dengan sistem pra bayar ini, tentu akan diminimalisir," ujar Dharmawan.

Sebab pelanggan sendiri yang akan mengontrol pemakaian listriknya," katanya lagi.

Dalam kesempatan tersebut, Dharmawan Uloli juga mengharapkan kerjasama semua pelanggan PLN dalam membayar tagihan rekening listriknya tepat waktu. Sementara terkait kabel udara PLN yang sering terganggu akibat terkena pohon tumbang, ia juga meminta pengertian masyarakat saat pohon itu akan dipotong.

"Kita sangat mengharapkan kerja sama pelanggan. Maksimalnya pelayanan PLN tentu harus ditunjang juga oleh ketepatan waktu pembayaran tagihan listrik. Dan juga bagi masyarakat agar bisa menerima penjelasan PLN saat akan memotong pohon di sekitar rumahnya," papar Dharmawan.

Menyinggung masih seringnya terjadi pemadaman bergilir oleh PLN Papua, Dharmawan mengakui hal tersebut dilakukan karena ada pemeliharaan rutin mesin pembangkit yang mengalami kerusakan.

"Yang jelas kalau tidak ada problem, tentu lampu akan terus nyala sepanjang hari," ujarnya. (Ant)

Bookmark and Share

View the original article here

Tembak 4 Warga, Perwira Albania Ditahan

Tembak 4 Warga, Perwira Albania Ditahan

Sekelompok pemuda Albania melakukan aksi unjuk rasa di Tirana, Albania, Rabu (13/10). Mereka meneriakkan slogan anti-Serbia sebagai buntut pembakaran bendera nasional Albania yang dilakukan pendukung Serbia pada laga penyisihan Euro 2012 di Genoa, Italia.

TIRANA, KOMPAS.com - Pemerintah Albania, Rabu (9/2/2011), menahan dua anggota Garda Republik atas tuduhan terlibat penembakan mati terhadap empat demonstran dalam aksi protes anti pemerintah bulan lalu.

Penahanan itu menandai melunaknya ketegangan antara para jaksa, yang meminta penangkapan terhadap sejumlah pejabat garda dan polisi, serta Perdana Menteri Sali Berisha yang menolak diberlakukannya perintah penangkapan terhadap mereka.

Namun situasi politik di Tirana masih tergolong rapuh. Pihak oposisi Sosialis telah menolak untuk menerima hasil pemilihan umum 2009 yang memenangkan Berisha untuk periode kedua selama empat tahun ke depan. Selain itu juga menuduh pemerintahannya melakukan korupsi dan menjalankan praktik penipuan pemungutan suara.

Ketegangan politik meningkat tajam pada bulan lalu ketika pendukung oposisi menggelar sebuah demonstrasi di pusat kota Tirana, dengan melempari kantor Berisha dengan tongkat dan batu.

Polisi pun membalas dengan tembakan gas air mata, peluru karet, meriam air, granat kejut dan senjata api.

Setelah aksi protes 21 Januari yang menandai kekerasan politik terburuk dalam satu dekade terakhir di negara anggota NATO dan kandidat anggota Uni Eropa itu, kejaksaan menerbitkan perintah penangkapan kepada enam perwira tinggi Garda Republik, termasuk komandannya.

Para jaksa penuntut mengatakan keenam perwira tersebut telah menyerahkan diri pada Selasa siang dan ditanyai hingga Rabu dini hari.

Lima dari mereka kemudian dibebaskan sementara seorang lagi, yang merupakan komandan dari unit khusus garda republik, ditahan di penjara.

Polisi juga menahan seorang perwira lagi, yang merupakan kepala staf unit khusus itu. Perwira menengah itu sebelumnya tidak berada dalam daftar enam pria yang dicari, menurut kejaksaan.

Jika terbukti bersalah atas pembunuhan dua orang atau lebih, para perwira tersebut akan mendekam di penjara setidaknya masing-masing selama 20 tahun.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

View the original article here

Al Qaeda Irak Desak Warga Mesir Berjihad

Al Qaeda Irak Desak Warga Mesir Berjihad

AFP PHOTO /STRINGER Kedua kubu massa pro dan kontra Presiden Hosni Mubarak saling berhadap-hadapan.

WASHINGTON, KOMPAS.com - Kelompok teroris Al Qaeda Negara Islam Irak menyerukan kepada para pemrotes di Mesir untuk melakukan jihad dan mendesakkan pembentukan pemerintahan berdasarkan hukum Islam. Seruan tersebut terpantau oleh badan pemantauan SITE yang bermarkas di Amerika Serikat, Selasa.

Pernyataan itu menjadi reaksi pertama kelompok yang berafiliasi dengan Al Qaeda terhadap aksi-aksi unjuk rasa yang sedang terjadi di Mesir yang diterbitkan pada forum jihad  8 Februari, kata kelompok pemantau AS tersebut. Pesan, yang ditujukan kepada para pengunjuk rasa itu mengatakan, "pasar jihad" telah dibuka di Mesir dan "pintu kemartiran telah dibuka," setiap pria berbadan sehat harus berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Kelompok ini mendesak warga Mesir untuk mengabaikan "cara-cara menipu yang bodoh" dari sekularisme, demokrasi, dan nasionalisme kafir busuk. "Jihad anda," kata pesan itu, "untuk mendukung Islam, yang lemah dan tertindas di Mesir, untuk orang-orang anda di Gaza dan Irak, serta untuk setiap Muslim yang tersentuh oleh penindasan dari tiran Mesir dan tuannya di Washington dan Tel Aviv," tulis terjemahan teks yang disediakan Kelompok Intelijen SITE itu.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

View the original article here

Warga Papua Bisa Nikmati Listrik Prabayar Mulai Maret

Warga Papua Bisa Nikmati Listrik Prabayar Mulai Maret

Jayapura, (tvOne)

Program PT Perusahaan Listrik Negara menyangkut pelayanan Listrik Prabayar di provinsi Papua akan berlaku mulai Maret mendatang.

Listrik Prabayar merupakan pelayanan PLN dalam menjual listrik dengan cara pelanggan membayar pada awal atau seperti membeli pulsa listrik, mirip seperti pulsa prabayar yang akrab dikenal kalangan pengguna handphone (HP), kata kata juru bicara PLN Papua, Dharmawan Uloli, di Jayapura, Kamis (10/2).

"Pelanggan bebas membeli voucher sebelum menggunakan listrik dari PLN. Kalau pelanggan membeli voucher senilai Rp100 ribu, jika pemakaiannya boros, hanya dapat bertahan dua sampai tiga hari, namun jika dihemat, bisa habis satu minggu bahkan satu bulan," katanya.

Menurut dia, layanan listrik prabayar dapat mengantisipasi melonjaknya pemakaian listrik dari pelanggan bersangkutan dan meminimalisir adanya keluhan dari pelanggan tentang besarnya harga pemakaian yang mereka bayar di loket PLN.

"Banyak keluhan pelanggan tentang kesalahan petugas membaca meteran dan juga soal pemadaman listrik akibat pelanggan telat bayar. Jadi kalau dengan sistem pra bayar ini, tentu akan diminimalisir," ujar Dharmawan.

Sebab pelanggan sendiri yang akan mengontrol pemakaian listriknya," katanya lagi.

Dalam kesempatan tersebut, Dharmawan Uloli juga mengharapkan kerjasama semua pelanggan PLN dalam membayar tagihan rekening listriknya tepat waktu. Sementara terkait kabel udara PLN yang sering terganggu akibat terkena pohon tumbang, ia juga meminta pengertian masyarakat saat pohon itu akan dipotong.

"Kita sangat mengharapkan kerja sama pelanggan. Maksimalnya pelayanan PLN tentu harus ditunjang juga oleh ketepatan waktu pembayaran tagihan listrik. Dan juga bagi masyarakat agar bisa menerima penjelasan PLN saat akan memotong pohon di sekitar rumahnya," papar Dharmawan.

Menyinggung masih seringnya terjadi pemadaman bergilir oleh PLN Papua, Dharmawan mengakui hal tersebut dilakukan karena ada pemeliharaan rutin mesin pembangkit yang mengalami kerusakan.

"Yang jelas kalau tidak ada problem, tentu lampu akan terus nyala sepanjang hari," ujarnya. (Ant)

Bookmark and Share

View the original article here

Ditawari Jadi CPNS, 500 Warga Tertipu

Ditawari Jadi CPNS, 500 Warga Tertipu

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Daerah Metro Jaya berhasil menciduk Dimyatin (42), penipu 500 warga yang ditawari jadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Sesuai laporan warga setempat, ia ditangkap di sebuah rumah di kawasan Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Saya sudah menjalankan ini selama satu tahun dari 2009," kata Dimyatin saat ditemui di Unit II Jatantras Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (9/2/2011).

Pria asli Bima (Nusa Tenggara Barat) ini sudah memalsukan 20 SK pengangkatan CPNS dengan kop Kementerian Perhubungan. Untuk meyakinkan para korbannya, Dimyatin mengaku menjabat ketua umum sebuah LSM bernama Peduli Rakyat Tani Indonesia.

"Saya meminta uang dari mereka (korban) Rp 20 juta sampai Rp 30 juta," jelas pria beristri 3 dan tujuh anak ini.

Ia kemudian memanfaatkan jaringan di LSM yang berdiri di Sulawesi Selatan itu untuk mencari para korban melalui anak buahnya yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jabodetabek.

"SK palsu ini dibuat untuk menarik uang dari bawah," ujarnya.

Namun, sarjana lulusan sebuah universitas di Sulsel ini mengaku dirinya tak punya jaringan di departemen-departemen. Dimyatin hanya mengusahakan mereka yang memohon bantuan kepadanya, meski memang tak ada satupun yang masuk jadi PNS.

Selama setahun melakukan aksinya, Dimyatin mampu menangguk uang antara Rp 300-400 juta. Dia terancam dengan pasal 263 dan 378 KUHP mengenai penipuan dan pemalsuan dengan ancaman 10 tahun penjara.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

View the original article here

421 Warga Indonesia Tiba dari Mesir

421 Warga Indonesia Tiba dari Mesir

Sejumlah warga negara Indonesia yang tinggal di Mesir tiba kembali di tanah air melalui Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Sebanyak 411 WNI telah berhasil dievakuasi dan tiba kembali di tanah air menyusul terjadinya konflik di Mesir. (FOTO ANTARA/Ismar Patrizki )

Tangerang (ANTARA News) - Sebanyak 421 Warga Negera Indonesia tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten, mengunakan pesawat maskapai penerbangan Garuda Indonesia setelah dievakuasi dari Kairo, ibukota negara yang sedang  bergolak, Mesir.

"Warga yang datang dari Kairo ini langsung dibawa ke Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, untuk dilakukan pendataan ulang, "kata Ketua Tim Evakuasi WNI, Hassan Wirajuda di Tangerang, Jumat.

Menurut dia, untuk membawa warga dari Terminal Haji telah disiapkan sebanyak 10 bus ke Pondok Gede, setelah itu dipulangkan ke tempat masing-masing dengan mengunakan bus, pesawat udara atau kereta api.

Penyambutan kedatangan WNI itu langsung oleh Wapres Boediono, hadir pula Menteri Perhubungan Freddy Numberi, Menlu Marty Natalegawa.

Dari 421 orang, 340 diantaranya adalah dewasa dan selebihnya yakni anak-anak dan kebanyakan mahasiswa serta pekerja yang berada di Kota Alexandria sekitar 120 km dari Kairo.

Namun evakuasi WNI tersebut merupakan tahap kedua dan pihaknya mempersiapkan pemulangan untuk tahap ketiga sebanyak 800 warga direncanakan tiba Sabtu (5/2).

Ketika mendarat di bandara terbesar di Indoensia maka langsung dibawa ke terminal haji beberapa saat kemudian berangkat ke Pondok Gede.

Bahkan untuk warga Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, serta Banten dipulangkan mengunakan bus yang telah disediakan pemerintah.

"Bagi warga dari luar Jawa pemerintah telah menyiapkan kepulangan mengunakan pesawat terbang," kata mantan Menteri Luar Negeri itu.

Sebelumnya, saat raker dengan Komisi I DPR Menlu Marty Natalegawa menjelaskan bahwa ada beberapa hal mendasar yang dilakukan pemerintah dalam proses penanganan WNI di Mesir, yakni menjamin keamanan, keselamatan, kebutuhan logistik serta memfasilitasi evakuasi WNI.

Menlu menegaskan, prioritas pemerintah adalah penyelamatan WNI, dalam pendataan di KBRI adalah sebanyak 6,149, terdiri dari 4.297 mahasiswa, 1.002 TKI, dan sisanya diluar itu.

Untuk mempercepat langkah evakuasi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) WNI di Mesir yang dipimpin Mantan Menteri Luar Negeri dan Duta Besar Mesir, Hasan Wirajuda.

(A047/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com


View the original article here

Warga Tionghoa Keluhkan Sulitnya Pembuatan KTP dan Akte Kelahiran

Warga Tionghoa Keluhkan Sulitnya Pembuatan KTP dan Akte Kelahiran

Kamis, 03/02/2011 16:29 WIB
Warga Tionghoa Keluhkan Sulitnya Pembuatan KTP dan Akte Kelahiran 
Febrina Ayu Scottiati - detikNews


Un Cuan Jakarta - Warga etnis keturunan Tionghoa rupanya masih mengeluhkan sulitnya birokrasi dalam pembuatan KTP maupun akte kelahiran. Tak hanya itu, mereka juga mengeluhkan mahalnya biaya pembuatan dokumen tersebut sehingga enggan mengurusnya.

Contohnya saja Un Cuan, seorang karyawan swasta yang tinggal di Desa Benda, Kecamatan Benda, Tangerang. Ia mengaku membutuhkan waktu 5 hari hanya untuk memperpanjang KTP-nya yang sudah habis masa berlakunya.

"Saya dipersulit. Kemarin memperpanjang KTP saja butuh waktu 5 hari. Apalagi waktu mau bikinnya. Ada teman saya yang juga etnis butuh 1-2 minggu untuk membuat KTP," kata ayah dua dua ini, di Vihara Dharma Pala, Tangerang, Kamis (3/2/2011).

Melihat keadaan itu, Un Chuan pun terpaksa menggunakan nama Indonesianya, Untoso, agar tidak dipersulit
oleh birokrasi kependudukan. Meski saat ini warga keturunan diperbolehkan menggunakan nama aslinya, namun Un Chuan tetap takut menggunakannya.

"Takut ah, nanti dipersulit. Udah pakai nama Indonesia saja," imbuhnya

Un Chuan juga mengeluhkan mahalnya pembuatan Akte Kelahiran untuk kedua anaknya, Shento Wiyadi (8) dan Shendi Winata (2). Untuk membuat Akte Kelahiran, Un Chuan, atau biasa dipanggil A Cuan, harus merogoh kocek sebesar Rp 300 ribu setiap satu aktenya.

Karena itulah ia dan saudara-saudaranya tidak memiliki akte kelahiran. "Ujung-ujungnya duit semua. Nggak ada yang gratis di sini. Mesti ada 'pelicinnya'," kata A Cuan sambil tertawa.

Ketika anak pertamanya lahir, ia meminta agar bidan yang membantu kelahiran putranya menguruskan akte. Namun ketika anak kedua lahir, sang bidan tidak mau lagi membantunya. Bidannya beralasan mengurus akte kelahiran Tionghoa rumit.

"Saya disuruh bikin sendiri saja karena rumit," tambah pria yang juga beristrikan warga keturunan Tionghoa ini.

Untuk tahun baru Imlek ini, A Cuan tidak mempunyai doa-doa khusus yang dipanjatkan. Ia hanya mensyukuri apa yang ada, dan berharap agar keluarganya diberi keselamatan, kesehatan, dan rezeki yang cukup. Selamat Tahun Baru Imlek. Gong Xi Fat Chai.
(feb/lrn)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

You are redirected to Facebook

loadingSending your message



Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

View the original article here

Imanda Warga Negara Australia Tewas Tertembak di Mesir

Imanda Warga Negara Australia Tewas Tertembak di Mesir

Jakarta, (tvOne)

Imanda Amalia (28 tahun), warga negara Australia tewas tertembak dalam baku tembak yang terjadi di Kairo, Mesir, pada Rabu malam hingga Kamis pagi tadi.

Sebelumnya dalam facebook milik Science of Universe dengan penulis pesan atas nama Ayman Mahmoud, anggota UNWRA di Mesir, Imanda merupakan warga negara Indonesia.

Kabar ini diklarifikasi keluarga Imanda. Menurut keluarga, Imanda memang memiliki darah Indonesia-Australia. Namun, Imanda tercatat sebagai warga negara Australia. Jenazah Imanda rencananya akan dimakamkan di Perth, Australia.

Bookmark and Share

View the original article here

Foke Jamin Nomor Penduduk bagi Warga Tionghoa

Foke Jamin Nomor Penduduk bagi Warga Tionghoa

KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWAN Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

JAKARTA, KOMPAS.com — Merayakan Imlek, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo berjanji warga keturunan Tionghoa tidak akan didiskriminasikan dalam sistem kependudukan di kota Jakarta. Foke pun menjamin setiap bayi yang lahir dari warga keturunan Tionghoa akan mendapatkan akta kelahiran secara otomatis dan nomor penduduk tunggal.

"Saya berjanji masyarakat Tionghoa tidak akan didiskriminasikan di kota ini. Semua warga adalah sama hak dan kewajibannya," ungkap Foke, Kamis (3/2/2011) di Rawa Kompeni, Kalideres, Jakarta Barat.

Ia melanjutkan warga Tionghoa telah berperan serta sebagai penduduk Jakarta semenjak kota ini berdiri. Oleh karena itu, hubungan pertalian di antara keduanya sangat erat sehingga tidak dapat dipisahkan.  Dengan catatan sejarah yang panjang, Foke pun menjamin setiap bayi yang lahir dari warga Tionghoa yang tinggal di Rawa Kompeni, Kalideres, Jakarta Barat.

"Pemerintah akan melakukan apa yang menjadi kewajibannya, termasuk soal akta kelahiran dan KTP. Insyaallah, anak-anak yang lahir padas tahun 2011 ini mereka akan langsung memiliki akta kelahiran otomatis bahkan lebih jauh lagi mereka akan punya single indentification number," ujarnya.

Nomor penduduk tunggal (single identification number) tersebut merupakan suatu bukti tanda penduduk yang final sehingga akan mengurangi adanya identitas ganda. Sistem ini, ujar Foke, akan tuntas akhir tahun 2011.

"Kepemilikan dokumen yang lengkap dengan demikian mereka bisa lebih mudah melakukan pekerjaan dan kegiatan dan pada akhirnya memberikan kesejahtaraan mereka semakin meningkat dari tahun ke tahun," tandasnya.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

View the original article here

Warga Tionghoa Keluhkan Sulitnya Pembuatan KTP dan Akte Kelahiran

Warga Tionghoa Keluhkan Sulitnya Pembuatan KTP dan Akte Kelahiran

Kamis, 03/02/2011 16:29 WIB
Warga Tionghoa Keluhkan Sulitnya Pembuatan KTP dan Akte Kelahiran 
Febrina Ayu Scottiati - detikNews


Un Cuan Jakarta - Warga etnis keturunan Tionghoa rupanya masih mengeluhkan sulitnya birokrasi dalam pembuatan KTP maupun akte kelahiran. Tak hanya itu, mereka juga mengeluhkan mahalnya biaya pembuatan dokumen tersebut sehingga enggan mengurusnya.

Contohnya saja Un Cuan, seorang karyawan swasta yang tinggal di Desa Benda, Kecamatan Benda, Tangerang. Ia mengaku membutuhkan waktu 5 hari hanya untuk memperpanjang KTP-nya yang sudah habis masa berlakunya.

"Saya dipersulit. Kemarin memperpanjang KTP saja butuh waktu 5 hari. Apalagi waktu mau bikinnya. Ada teman saya yang juga etnis butuh 1-2 minggu untuk membuat KTP," kata ayah dua dua ini, di Vihara Dharma Pala, Tangerang, Kamis (3/2/2011).

Melihat keadaan itu, Un Chuan pun terpaksa menggunakan nama Indonesianya, Untoso, agar tidak dipersulit
oleh birokrasi kependudukan. Meski saat ini warga keturunan diperbolehkan menggunakan nama aslinya, namun Un Chuan tetap takut menggunakannya.

"Takut ah, nanti dipersulit. Udah pakai nama Indonesia saja," imbuhnya

Un Chuan juga mengeluhkan mahalnya pembuatan Akte Kelahiran untuk kedua anaknya, Shento Wiyadi (8) dan Shendi Winata (2). Untuk membuat Akte Kelahiran, Un Chuan, atau biasa dipanggil A Cuan, harus merogoh kocek sebesar Rp 300 ribu setiap satu aktenya.

Karena itulah ia dan saudara-saudaranya tidak memiliki akte kelahiran. "Ujung-ujungnya duit semua. Nggak ada yang gratis di sini. Mesti ada 'pelicinnya'," kata A Cuan sambil tertawa.

Ketika anak pertamanya lahir, ia meminta agar bidan yang membantu kelahiran putranya menguruskan akte. Namun ketika anak kedua lahir, sang bidan tidak mau lagi membantunya. Bidannya beralasan mengurus akte kelahiran Tionghoa rumit.

"Saya disuruh bikin sendiri saja karena rumit," tambah pria yang juga beristrikan warga keturunan Tionghoa ini.

Untuk tahun baru Imlek ini, A Cuan tidak mempunyai doa-doa khusus yang dipanjatkan. Ia hanya mensyukuri apa yang ada, dan berharap agar keluarganya diberi keselamatan, kesehatan, dan rezeki yang cukup. Selamat Tahun Baru Imlek. Gong Xi Fat Chai.
(feb/lrn)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

You are redirected to Facebook

loadingSending your message



Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

View the original article here

Dua Titik Tanggul Jebol Warga Ungsikan Ternak

Dua Titik Tanggul Jebol Warga Ungsikan Ternak

Penulis: Adi Sucipto | Editor: Glori K. Wadrianto Rabu, 2 Februari 2011 | 15:01 WIB

GRESIK, KOMPAS.com - Luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik, Rabu (2/2/2011) membuat sejumlah warga mulai mengungsikan ternaknya. Kiriman air dari wilayah Jombang, Mojokerto dan Lamongan terus berlangsung, menyebabkan dua titik tanggul jebol.

Dua tanggul yang jebol sepanjang 5 meter di Desa Gluran Ploso Kecamatan Benjeng dan Desa Cermen Lerek Kecamatan Kedaman sepanjang 4 meter. Akibatnya, air menggenangi rumah warga hingga setinggi 80 sentimeter hingga 140 cm.

Sejumlah warga juga menumpuk kursi agar tidak basah. Sebagian warga mengungsi ke rumah kerabat yang belum tergenang. Warga Cermen Lerek Suraji menuturkan air mulai masuk rumah sekitar pukul 02.00 dan terus membesar.

Di sisi lain, warga pun mulai mengungsikan kambing dan sapi mereka karena kandang ternak terendam air. Malah, seekor sapi terluka karena lepas tanduknya karena terjatuh saat diungsikan. Kandang ternak kini sudah terendam setinggi 1,4 meter.

Kepala Desa Gluranploso Iwan Utomo menuturkan air menggenangi desanya sejak Minggu lalu Kerugian terbesar dialami petani karena ada yang baru menebar pupuk hanyut sehingga harus memupuk ulang. Padi yang hampir panen panen dan baru berbunga juga terendam. Total area sawah yang tergenang 216 hektar. "Kemungkinan nanti kualitas panenan buruk, ada yang puso ada pula yang gagal tanam atau harus tanam ulang," ujarnya.

Camat Cerme, Bambang Wibisono, mengatakan banjir menggenangi 15 desa. Ketinggian air mencapai 60 cm hingga 100 cm. Wilayah yang paling parah terendam banjir adalah Morowudi, Dungus dan Pandu. Sebanyak 1.878 rumah, 476 hektar saah dan 494 tambak terendam.

Hingga saat ini akses jalan menuju Cerme dari arah Gresik, Balongpanggang dan Benjeng atau dari arah Boboh Menganti belum bisa dilewati. Akses jalan ditutup di pertigaan Cerme, pertigaan pasar Benjeng, dan perempatan Bringkang.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

View the original article here

Harimau Sumatera Resahkan Warga Ketahun

Harimau Sumatera Resahkan Warga Ketahun

BENGKULU, KOMPAS.com - Warga Desa Pasar Ketahun, Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara, diresahkan oleh munculnya harimau Sumatera (Panthera tigris Sumatrae) yang sering berkeliaran di sekitar permukiman mereka.

"Warga mulai resah karena harimau sering berkeliaran di sekitar desa mereka dan kami mendapat laporan dari warga tentang ternak sapi yang dimangsa satwa liar itu," kata Camat Ketahun Budi Sampurno di Bengkulu, Selasa (1/2/2011).

Ia mengatakan, warga lebih memilih menghindar karena takut diterkam harimau yang biasa disebut "nenek" oleh warga lokal itu. Selain itu, warga juga sudah mengetahui bahwa harimau termasuk satwa dilindungi sehingga tidak gegabah mengambil tindakan. "Kami berusaha melakukan koordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam agar harimau itu bisa segera diamankan," katanya.

Kepala BKSDA Bengkulu Amon Zamora mengatakan akan segera menurunkan tim untuk melihat kondisi di lapangan. "Kami belum menerima laporan dari polhut yang ada di sana, tapi kami akan segera menurunkan tim untuk melihat kondisi di lapangan," katanya.

Biasanya, kata dia, harimau yang masuk ke permukiman warga karena habitatnya terus menyempit atau ingin mencari mangsa, berupa ternak warga. Perambahan hutan untuk dijadikan perkebunan atau permukiman menjadi ancaman terbesar terhadap kelestarian harimau yang ada di Bengkulu.

BKSDA berupaya menggiring harimau tersebut kembali ke dalam hutan. "Biasanya kami menggunakan kentongan untuk mengusir mereka, dan mengimbau warga agar tidak melukai satwa itu," tambahnya.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

View the original article here

Gajah Liar Resahkan Warga Aceh Jaya

Gajah Liar Resahkan Warga Aceh Jaya

CALANG, KOMPAS.com - Gangguan dua ekor gajah liar di Desa Cot Dulang, Kecamatan Jaya, kini semakin meluas dan sudah merambah ke Desa Putue. Untuk mengatasi masalah itu, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) telah mengirim tim ke lokasi itu.

Camat Jaya, Idram kepada mengakui gangguan gajah di Desa Cot Dulang sekarang meluas ke Desa Putue, sehingga penduduk menjadi resah. Terkait dengan gangguan gajah itu, Idram mengaku telah melaporkan ke Dishutbun Aceh Jaya.

Katanya, tim Dishutbun Aceh Jaya telah berupaya mengatasi gangguan gajah itu dengan cara membunyikan mercon. Namun, upaya itu belum membuahkan hasil. Karena itu, masyarakat sangat mengharapkan agar ada upaya yang serius dari instansi terkait.

Disebutkan, selama ini yang menjadi sasaran amukan gajah antara lain, kebun karet, pisang, dan tanaman lainnya. Sekretaris Desa Putue Simbran mengatakan, amukan gajah di wilayah itu sudah meresahkan warga.

Besar harapan masyarakat agar tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Banda Aceh, segera turun ke lokasi untuk menangkap kedua gajah liar itu.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

View the original article here

Warga Magelang Mengaku Lihat 2 Crop Circle Tahun 70-an

Warga Magelang Mengaku Lihat 2 Crop Circle Tahun 70-an

Selasa, 01/02/2011 13:36 WIB
Warga Magelang Mengaku Lihat 2 Crop Circle Tahun 70-an 
Parwito - detikNews


Jakarta - Crop circle di Sleman dan? Magelang bukanlah fenomena pertama yang terjadi di Indonesia. Setidaknya begitulah pengakuan Dimyati (50), warga Magelang. Dia mengaku melihat 2 pola lingkaran misterius itu pada tahun 1970-an.

"Dulu ada sekitar tahun 70-an. Waktu itu saya masih berumur 21 tahun," kata warga Dusun Kumbangan, Desa Banyu Sari, Kecamatan Tegalrejo, Kabupateng Magelang, Jawa Tengah, inisaat ditemui detikcom di rumahnya, Selasa (1/2/2011). Warga setempat menyebut crop circle sebagai "lingkaran aneh."

Menurut Dimyati, saat itu memang tidak ada media yang menyorot keberadaan crop circle. Sang pemilik sawah kala itu juga bersembunyi dari incaran media dan polisi karena takut. "Dulu nggak banyak media sehingga warga desa nggak berbondong-bondong seperti sekarang ini," cerita Dimyati.

Kala itu ada dua crop circle ditemukan di dua tempat berbeda. Satunya ditemukan di Dusun Banyu Urip, Desa Banyu Urip, Kecamatan Tegalrejo. Dusun ini kira berjarak 4 km dari crop circle yang sekarang ditemukan. Crop circle yang ada di dusun ini berbentuk lingkaran.

Kemudian crop circle kedua ditemukan di Dusun Ngencek, Desa Krinjing, Kecamatan Secang. Berbeda dengan yang pertama, crop circle ini berbentuk segitiga.

Sementara itu, Irfan, santri Ponpes Hidayatul Muhtadin mengaku masih melihat sawah dalam keadaan utuh pada Jumat (28/1) malam.

Saat itu Irfan sengaja ke sungai untuk mengecek lele milik Ponpesnya. Irfan merupakan orang yang dipercaya untuk mengurus lele-lele tersebut. Irfan berjalan melewati sawah menuju sungai tersebut.

"Saya di sana sampai pukul 19.00 WIB. Kemudian balik lagi ke pondok dan mengaji sampai pukul 23.00 WIB. Habis ngaji saya belik lagi lihat lele," ujarnya.

Namun menurut Irfan, sekitar pukul 23.30 WIB, tiba-tiba ada angin kencang. Angin kencang ini merobohkan batang pohon yang ada di sekitar sungai. Sekitar 30 menit akhirnya angin ini berhenti.

"Malam itu nggak biasanya saya takut sampai merinding. Saya langsung lari ke pondok dan cerita sama teman-teman ada angin kencang. Tapi teman-teman bilang itu hanya angin biasa," jelasnya.

Irfan mengira kemungkinan crop circle tersebut terbentuk sekitar pukul 23.30 WIB hingga pukul 07.00 WIB keesokan harinya. Karena Sabtu (29/1) sekitar pukul 07.00 WIB, Irfan dan temannya, Muhaimin, pergi ke sawah untuk menanam cabai. Tapi sesampainya di sawah, keduanya langsung terkejut melihat bentuk sawah sudah tidak seperti semula. Sudah ada 5 lingkaran di sawah tersebut.

"Pas itu tidak ada satu pun orang yang masuk persawahan. Tidak ada bekas kaki manusia juga," kata warga asli Dusun Mojotengah Desa Mojotengah Kecamatan Krasak, Kabupaten Wonosobo, ini.

Irfan mengaku setelah melihat ada crop circle di sawah tersebut bersembunyi beberapa hari. Pemuda 24 tahun itu takut diperiksa polisi terkait hal ini.

Pantauan detikcom di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB, police line sudah dibuka sejak kemarin. Namun warga mengganti police line tersebut dengan tali rafia agar warga tidak memasuki area crop circle.

(gus/nrl)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

You are redirected to Facebook

loadingSending your message



Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

View the original article here