Tampilkan postingan dengan label Dumai. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dumai. Tampilkan semua postingan
MUI Dumai: Perayaan Valentine Haram

MUI Dumai: Perayaan Valentine Haram

Dumai, (tvOne)

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Dumai, Riau, menegaskan perayaan Hari Valentine (Valentine`s Day) pada 14 Februari adalah haram bagi umat Islam karena peringatan hari itu lari dari norma agama dan kesusilaan.

Ketua MUI Dumai Roza`i Akbar di Dumai, Kamis, menjelaskan, Hari Valentine adalah sebuah hari kasih sayang bagi warga di Dunia Barat yang berada di luar agama Islam. "Dilihat dari asal muasalnya, diketahui bahwa Valentine merupakan hari raya bagi kaum non-Islam di Roma, Italia. Untuk itu, Valentine haram bagi mereka yang beragama Islam," tegasnya.

Roza`i menyatakan peringatan Hari Valentine merupakan budaya yang tidak pantas diterapkan dalam ajaran Islam karena identik dengan kebebasan kaum remaja dalam menjalin atau mengikat suatu hubungan di luar nikah.

"Apa jadinya jika Valentine membudaya di tubuh Islam. Hal ini yang menjadi pertimbangan kenapa perayaan yang dikenal dengan hari kasih sayang ini haram bagi mereka yang beragama Islam," katanya.

MUI mengimbau kepada seluruh orang tua Muslim untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak bahwa Hari Valentine bukanlah sesuatu hal atau hari yang harus dirayakan. "Selain itu, mereka sebaiknya diberi pengetahuan dan pencerahan agamis agar Valentine tidak menjadi tradisi tahunan bagi kaum remaja muslim," katanya. (Ant)

Bookmark and Share

View the original article here

Raib, Korban Kecelakaan Tugboat di Dumai

Raib, Korban Kecelakaan Tugboat di Dumai

DUMAI, KOMPAS.com - Korban kecelakaan ponton tug boat 02 (kapal tunda), Uli Situmorang, warga Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, yang dinyatakan hilang sejak 31 Januari 2011 hingga kini belum berhasil ditemukan.

Kepala Polisi Sektor Rupat, AKP Syahruddin Tanjung, di Dumai, Rabu (2/2/2011) mengatakan, sejauh ini proses pencarian terhadap korban tunggal tersebut dilakukan dengan menggunakan berbagai perangkat penyelamat manual.

"Perangkat manual yang kita gunakan saat ini yakni jaring nelayan yang dikembangkan pada sejumlah titik-titik lokasi kejadian dengan ditarik menggunakan speed boat," terang dia.

Sementara untuk tiga truk mini merk Hino yang diangkut ponton naas tersebut sejauh ini sudah diketahui keberadaannya, yakni 20 meter di perairan Rupat, tepatnya di antara Pulau Payung dan Pulau Teluk Tungku, Kabupaten Bengkalis, Riau.

"Rencana evakuasi saat ini tengah diupayakan dengan menggunakan tug bout. Nantinya, bangkai truk-truk itu ditarik hingga ke permukaan," papar Kapolsek.

"Hasil pemeriksaan sementara, kecelakaan laut tersebut disebabkan kondisi cuaca buruk yang menyebabkan munculnya angin ribut dan gelombang tinggi hingga ponton oleng dan barang tumpangan tiga truk dan seorang sopir tenggelam," katanya.

Sebelumnya, berdasarkan pengakuan Nakhoda Tug Bout, Tasran kecelakaan laut tersebut bermula saat dirinya hendak memberangkatkan tiga truk bermuatan pasir dan semen milik PT Maritim Makmur Jaya (MMJ) dari Kota Dumai menuju Pulau Rupat.

Dalam perjalanan, Tasran dikejutkan dengan tinggi gelombang disertai angin kencang hingga membuat tug bout yang dibawanya hilang keseimbangan.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

View the original article here