Tampilkan postingan dengan label Medan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Medan. Tampilkan semua postingan
Telkomsel Hadirkan Kotak di Medan

Telkomsel Hadirkan Kotak di Medan

Kotak Band (istimewa)

Event Kartu As Sounblasz Konser Musik Rame-Rame itui merupakan konser puncak yang dilakukan pada empat kota yakni Medan, Duri, Pekanbaru dan Palembang. Sebelumnya kegiatan itu telah dilakukan di 70 kota di Sumatera sejak tanggal 5 Maret 2010
Medan (ANTARA News) - Telkomsel menghadirkan grup band Kotak dalam Kartu As Soundblasz Konser Musik Rame-Rame yang digelar di Lapangan Merdeka Medan, Sumatera Utara, Sabtu (5/2) malam dengan target penonton tiga hingga lima ribuan orang.

"Event Kartu As Sounblasz Konser Musik Rame-Rame itui merupakan konser puncak yang dilakukan pada empat kota yakni Medan, Duri, Pekanbaru dan Palembang. Sebelumnya kegiatan itu telah dilakukan di 70 kota di Sumatera sejak tanggal 5 Maret 2010," kata Manager Telkomsel Branch Medan-Heribertus Budi Ariyanto di Medan, Jumat.

Selain menampilkan Kotak, Telkomsel menampilkan kelompok band yang merupakan anggota Telkomsel School Community (TSC).

Bagi pelanggan yang bergabung di TSC dan mempunyai hobby musik, berkesempatan untuk mengikuti "meet and greet" dengan personel KOTAK sebelum acara itu berlangsung.

"Adapun tiket masuk mengikuti konser itu Rp20.000. Tiket masuk yang dibeli di lokasi acara tersebut sudah termasuk di dalamnya sebuah kartu perdana kartu As," katanya.

Manajemen berharap melalui kegiatan itu akan terjalin kedekatan emosional Telkomsel dengan pelanggannya, maupun sesama anggota komunitas Telkomsel.

Ajang itu juga dibuat manajemen untuk memberikan kesempatan kepada band pelajar lokal yang merupakan anggota TSC untuk tampil menyalurkan bakat dan membuktikan kemampuannya termasuk di hadapan band ternama.

Menurut Herbertus yang diampingi Corporate Communication Telkomsel Area Sumatera,Hadi Sucipto dan Manager Marketing Telkomsel Area Sumatera, Kurnia Hadhi, pelanggan kartu AS terus meningkat dimana sebagian besar digunakan pelajar dan mahasiswa.

Dari pelanggan Kartu As itu, sebnayak 320 ribuan diantaranya merupakan anggota TSC dan Telkomsel Mahasiswa Community (TMC).

Kartu As memang paling dikenal murah, seperti dewasa ini memilki program tarif menelpon Rp0 setiap kali menelpon ke sesama pelanggan Telkomsel untuk 30 detik pertama, gratis 5.000 SMS setiap pengiriman 3 SMS serta gratis akses Facebook & Chatting.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Charlie Sheen Buat Video Mesum Charlie Sheen Buat Video MesumAktor Charlie Sheen dilaporkan membuat rekaman video mesum berjudul "Charlie Devils". Bahkan ia pun menyimpan master ...


View the original article here

Disiksa, 3 TKW Asal Jawa Kabur dari Penampungan PJTKI di Medan

Disiksa, 3 TKW Asal Jawa Kabur dari Penampungan PJTKI di Medan

Kamis, 03/02/2011 16:49 WIB
Disiksa, 3 TKW Asal Jawa Kabur dari Penampungan PJTKI di Medan 
Khairul Ikhwan - detikNews

Medan - Tidak tahan mendapat siksaan, tiga calon Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Pulau Jawa melarikan diri dari rumah penampungan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) CV MJ, Jl Angsa, Medan. Dua di antaranya meminta perlindungan warga, sedangkan seorang lagi dibawa salah seorang keluarganya dalam kondisi sakit.

Ketiga TKW masing-masing, Sumarti (25), warga Grobokan, Jawa Tengah, Bariah (33) asal Tasikmalaya, Jawa Barat dan Susila (14) asal Purbalingga, Jawa Tengah. Sumarti dan Bariah untuk sementara diselamatkan di salah satu rumah warga di kawasan Jl Purwa Sari, Medan. Sedangkan Susila dijemput salah satu keluarganya dalam kondisi sakit, Kamis (3/2/2011) pagi.

Ketiga TKW berhasil melarikan diri setelah mencongkel gembok pintu belakang rumah penampungan saat satpam sedang lengah, Rabu (2/2/2011) dinihari sekitar pukul 02.00 WIB. Barang-barang yang sempat dibawa kabur hanya beberapa potong pakaian yang dimasukkan dalam plastik hitam. Sementara ijazah, kartu identitas dan telepon genggam, masih disita pihak penyalur.

Menurut Sumarti, selama di penampungan mereka mendapat perlakuan yang tidak baik. Selain mendapatkan siksaan, calon TKW hanya diberi makan dua kali sehari dengan makanan basi dan tidak layak konsumsi.

"Kalau salah sedikit, langsung main pukul. Kami jadi tidak tahan. Punya kesempatan langsung melarikan diri. Cuma baju tiga potong yang sempat dibawa," kata Sumarti.

Kepala Lingkungan XI, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Marasati Aritonang mengatakan, para TKW ditemukan warga dalam kondisi bingung di salah satu mesjid menjelang masuk waktu salat Subuh.

"Setelah ditanyai, mereka mengaku TKW yang melarikan diri rumah penampungan, karena tidak tahan diperlakukan tidak manusiawi. Sebab itu ditampung warga untuk sementara," kata Aritonang.

Meski tidak memiliki uang, Sumarti dan kedua temannya berencana pulang ke kampung halaman dan memutuskan tidak melanjutkan kontrak kerja yang sempat ditandatangani sebelumnya.

Sebelum melarikan diri, ketiga TKW sempat ditampung di rumah penampungan CV MJ selama sepekan. Rencananya, mereka akan disalurkan sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) ke Singapura dengan gaji Rp 850 ribu per bulan.

Menurut Sumarti, selain mereka yang berhasil melarikan diri, di rumah penampungan itu, terdapat tujuh calon TKW lainnya yang berada di lokasi penampungan dalam kondisi stres.

(rul/lrn)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

You are redirected to Facebook

loadingSending your message



Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

View the original article here