Tampilkan postingan dengan label Tuntut. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tuntut. Tampilkan semua postingan
Spanyol Tuntut AS Bersihkan Desa Tercemar

Spanyol Tuntut AS Bersihkan Desa Tercemar

Suasana Kota Hiroshima, Jepang, setelah dijatuhi bom atom 1945 (AP Photo)

VIVAnews - Spanyol mendesak Amerika Serikat (AS) agar menyingkirkan semua tanah yang tercemar radioaktif dari bom nuklir yang jatuh di desa Palomares, Almeria. Pasalnya, rehabilitasi lahan tersebut memerlukan banyak biaya dan daerah itu sampai saat ini tidak bisa digunakan.

Menurut harian The Guardian, Senin, 17 Januari 2011, sebanyak 50.000 meter kubik tanah dari empat lahan seluas hampir dua kilometer di desa ini tercemar plutonium dan mengeluarkan zat radioaktif dari bom nuklir milik AS yang tidak meledak. Bom itu jatuh di desa Palomares pada 17 Januari 1966 pada peristiwa yang dikenal dengan nama Insiden Kecelakaan Palomares B-52.

Kala itu, pesawat pengebom B-52 yang membawa bom nuklir tipe hidrogen mengalami kecelakaan dengan pesawat pengisi bahan bakar di udara, KC-135. Kedua kapal meledak hebat membunuh semua awak kapal, sementara serpihan pesawat beserta bom nuklir jatuh di beberapa tempat.

Pada peringatan 45 tahun peristiwa tersebut, pemerintah Spanyol mengirimkan nota diplomatik kepada pemerintahan Obama mengatakan bahwa sudah saatnya AS mengeruk tanah di desa yang terletak di Spanyol tenggara tersebut. Pada surat dikatakan bahwa tanah puluhan ribu kubik tersebut mengandung hampir setengah ton plutonium dan harus dibuang tanpa ditunda-tunda lagi.

Sebelumnya pada tahun 60an, AS telah mengeruk 1.300 meter kubik tanah yang terkontaminasi dan membawanya ke tempat penampungan nuklir sungai Savannah di Carolina Selatan. Namun, langkah ini belum cukup untuk menghilangkan semua kandungan radioaktif di tanah.

Para ahli mengatakan bahwa dengan mengeruk tanah yang terkontaminasi dan membuangnya, dapat mengurangi luas tanah yang terkontaminasi hingga mencapai seperempatnya. Ahli mengatakan bahwa plutonium di tanah dapat hilang dengan sendirinya, namun membutuhkan waktu hingga ribuan tahun.

Tanah yang terkontaminasi plutonium saat ini dapat diangkut semuanya dalam sebuah kapal pengangkut barang, namun biaya yang dikeluarkan mencapai lebih dari 31 miliar euro atau lebih dari Rp37 triliun. Inilah yang dituntut oleh pemerintah Spanyol kepada AS.

Sampai saat ini belum ada warga desa yang terkena dampak radioaktif, namun pemerintah Spanyol masih menutup wilayah itu dan melarang penanaman tumbuhan apapun di atas tanah tersebut.

• VIVAnews Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

View the original article here

Indonesia Akan Tuntut Yayasan New7Wonders Apabila Mengeliminasi Taman Nasional Komodo Sebagai Finali

Indonesia Akan Tuntut Yayasan New7Wonders Apabila Mengeliminasi Taman Nasional Komodo Sebagai Finali

     Jakarta,10/2 (ANTARA) -- Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kembudpar) menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia akan menuntut Yayasan New7Wonders (N7W) apabila mengeliminasi Taman Nasional Komodo (TNK) sebagai finalis N7W of Nature.

     Pemerintah Indonesia menilai N7W bertindak terlalu jauh dan tidak masuk akal, dengan mengaitkan status TNK sebagai finalis N7W dengan tawaran menjadi tuan rumah untuk acara pengumuman pemenang. Untuk menjadi tuan rumah acara tersebut Pemerintah harus membayar pembayaran license fee sebesar USD10 juta. Biaya tersebut belum termasuk biaya penyelenggaraan acara seperti biaya produksi, tempat acara serta lain-lain yang secara total bisa mencapai USD45 juta. Pemerintah menganggap pemilihan finalis New7Wonders seharusnya didasarkan atas aspek keunikan dan besarnya dukungan masyarakat dunia, bukan atas persyaratan pembayaran uang jasa sebagai tuan rumah yang bernilai jutaan dolar, demikian dikatakan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik.

     Menteri juga menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia telah memenuhi seluruh persyaratan penominasian, yakni dengan memberikan dukungan resmi pada tiga nominasi dari Indonesia; (1) Taman Nasional Komodo, (2) Danau Toba dan (3) Anak Gunung Krakatau, pada Agustus 2008 silam, serta mendaftarkan diri sebagai Official Supporting Committee dan mengisi Standard Participation Agreement yang menetapkan Pemerintah, antara lain, untuk memenuhi kewajiban administrasi sebesar USD199 untuk masing-masing nominasi dari Indonesia, lanjut Jero Wacik.

     Pemerintah Indonesia tidak pernah membuat perjanjian dengan pihak penyelenggara N7W maupun pihak lain, di luar kesepakatan yang telah tercantum dalam Standard Participation Agreement, jelas Jero Wacik.

     Pemerintah Indonesia menegaskan akan terus berkomitmen mempromosikan TNK, sebagai warisan dunia yang telah ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1991 dan perlu dilindungi serta dijaga kelestariannya. Keikutsertaan TNK dalam N7W tersebut dilakukan untuk lebih mempopulerkan pengakuan TNK sebagai Situs Warisan Dunia.

     Pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia dan Internasional yang telah memberikan dukungan kepada TNK, Danau Toba, dan Anak Gunung Krakatau selama periode voting N7W. Pemerintah tetap mengharapkan dukungan dari masyarakat dalam melestarikan dan mempromosikan objek-objek wisata Indonesia, khususnya yang telah mendapat pengakuan dari UNESCO.

     Mari kita bersama-sama mempromosikan dan menunjukkan kepada dunia, bahwa Pulau Komodo adalah the real wonder of the world, tutup Jero Wacik.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Burhanudin SH. MH ,Kepala Bidang Humas Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tel: (62-21) 3838169. Fax: (62-21) 3510130
Email: humas@budpar.go.id

Editor:
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com


View the original article here

Hiraukan Seruan Militer, Demonstran Mesir Tetap Tuntut Mubarak Turun

Hiraukan Seruan Militer, Demonstran Mesir Tetap Tuntut Mubarak Turun

Pengunjuk rasa Mesir berkumpul di Kairo Tahrir Square pada hari kesembilan aksi unjuk rasa revolusi, memperbarui seruan mereka untuk pemecatan presiden dengan meneriakkan slogan-slogan anti-Mubarak.

Massa, yang berkumpul di alun-alun pada hari Rabu pagi ini (2/2), meneriakkan "Kami tidak akan pergi, ia yang akan pergi."

Sementara itu, juru bicara militer mengumumkan di televisi menyatakan bahwa militer Mesir meminta para pengunjuk rasa untuk pulang.

Kelompok-kelompok oposisi telah menandai Jumat sebagai "hari keberangkatan" untuk Presiden Hosni Mubarak, dan meminta dia untuk segera mundur dan menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sementara sampai pemilihan presiden dapat diselenggarakan pada bulan September.(fq/prtv)


View the original article here

Demonstran Argentina Tuntut Pemerintah Putus Hubungan Diplomatik dengan Mesir

Demonstran Argentina Tuntut Pemerintah Putus Hubungan Diplomatik dengan Mesir

Sekelompok demonstran berkumpul di jantung kota Buenos Aires untuk mencela pemerintah Mesir yang dipimpin oleh Hosni Mobarak.

Kelompok Sosialis dan kelompok HAM turun ke jalan di depan Departemen Luar Negeri Argentina untuk menyatakan dukungan mereka bagi revolusi Mesir yang terjadi saat ini.

Para pengunjuk rasa meminta Presiden Argentina, Cristina Fernandez, menghentikan hubungan diplomatik dengan Mesir. Bagaimanapun, mengingat bahwa kedua negara secara historis memiliki hubungan yang kuat dengan Amerika Serikat, hal itu akan menjadi tugas yang sulit.

Namun, kelompok sosial dan kelompok hak asasi manusia Argentina selalu memiliki sejarah yang menunjukkan solidaritas mereka dengan gerakan kemerdekaan Islam.

Baru-baru ini, Argentina mengumumkan dukungan resmi terhadap Palestina sebagai sebuah negara - menyoroti hubungan yang kuat antara dua wilayah tersebut.

Meskipun pemerintah Argentina belum memberikan tanggapan resmi terhadap peristiwa saat ini yang terjadi di Mesir, mereka berjanji untuk bertemu dengan para aktivis segera.

Para pengunjuk rasa mengatakan mereka akan melanjutkan perjuangan mereka sampai Presiden Cristina Fernandez memutus hubungan diplomatik dengan pemerintah Mesir.(fq/prtv)


View the original article here

Penumpang Ancam Tuntut Mandala Airlines

Penumpang Ancam Tuntut Mandala Airlines

Ini bukan sekedar masalah nominal tapi pembelajaran untuk menghormati hak konsumen. Pesawat Mandala Airlines (www.antaraphoto.com)

VIVAnews - Sejumlah calon penumpang berencana mengadukan maskapai Mandala Airlines ke lembaga konsumen dan menempuh jalur hukum. Mereka kecewa karena tidak ada pemberitahuan maskapai akan berhenti beroperasi.

"Kami tunggu 45 hari, Apabila Mandala mengabaikan janjinya akan saya bawa masalah ini ke lembaga yang concern dengan hak-hak konsumen," kata seorang calon penumpang, Arif Sugiono, di kantor Pusat Mandala, Tomang, Jakarta Barat, Kamis 13 Januari 2011.

Mandala berjanji mengembalikan uang refund minimal tujuh hari dan maksimal 45 hari. Arif yang juga menantu sejarawan, Anhar Gonggong, mengatakan, jika  tidak juga dikembalikan mereka akan menggunakan jalur hukum.

"Atas nama costumer Mandala, kami sepakat akan memakai langkah hukum dengan menuntut pihak Mandala. Kami sudah mengkoordinir untuk membentuk forum komunikasi agar proses pertanggungjawaban ini berjalan," ujar dia.

Bagi Arief, ini bukan sekedar masalah nominal tapi pembelajaran untuk menghormati hak konsumen. Arif, yang memiliki satu tiket Mandala tujuan Jakarta-Yogyakarta, menilai, Mandala terkesan menyepelekan kepercayaan pelanggannya.

Hal itu terlihat dari tidak adanya informasi langsung kepada pelanggan dan juga penjualan tiket masih dibuka pada hari kemarin. "Menjelang beberapa jam penutupan masih tetap menjalani reservasi tiket," ujar Arif yang baru membeli tiket kemarin.

Para pelanggan pun sempat meminta pengelola Mandala untuk mengalihkan ke maskapai lain dibandingkan refund yang harus menunggu waktu lama, namun pihak Mandala tidak dapat memenuhinya. "Kalau proses refund terlalu panjang, alihkan kami ke maskapai lain tapi mereka menyerah," ujar Arif.

Siang ini, suasana kantor Mandala masih dipadati calon penumpang yang mengantre untuk mengisi formulir refund. Sesekali kericuhan terjadi karena sejumlah calon penumpang tidak sabar terhadap antrean yang panjang.

Untuk melayani proses pengembalian uang itu, manajemen akan membuka layanan pengaduan dan pengembalian tiket dari Senin hingga Minggu. Untuk jam kerja Senin-Jumat, layanan buka pukul 06.00 hingga 23.00 WIB. Sementara itu, untuk Sabtu-Minggu dan hari libur buka mulai pukul 06.00 hingga 21.00 WIB.

• VIVAnews Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

View the original article here