10 TKI Asal Bali Enggan Pulang

AFP Para penjarah berdiri di luar penjara Abu Zaabel di Kairo, Minggu (30/1/2011), setelah massa membebaskan narapidana di tengah protes nasional menggulingkan pemerintahan Presiden Hosni Mubarak.

DENPASAR, KOMPAS.com - Sepuluh TKI asal Bali di Mesir yang diberangkatkan melalui Balai Pelayanan Penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Bali menolak untuk dipulangkan ke Indonesia karena mereka merasa aman di sana.

“Sepuluh orang TKI dipastikan tidak akan pulang ke Bali. Pilihan mereka tidak akan pulang itu karena tempat mereka bekerja tergolong aman,” ujar Ilham Achmad, Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan (BP3TKI) Bali, dikantornya di Denpasar, Rabu (2/2/2011).

Ia menjelaskan, kesepuluh TKI tersebut bekerja sebagai spa therapist di sebuah hotel di Kota Sharm El-Sheikh yang letaknya jauh dari Kairo. “Karena tempat mereka aman dan jauh dari demo, mereka memilih untuk tidak pulang,” imbuh Ilham.

Ilham berani menjamin keamanan para TKI tersebut dengan alasan mereka bekerja di sektor formal yang memiliki manajemen level menengah ke atas. Sementara sembilan TKI lain asal Bali yang juga masih berada di Mesir, kata dia, masih akan berkoordinasi dengan Disnaker soal pemulangan.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Bali Made Mangku Pastika cemas terhadap nasib 19 TKI asal Bali yang kini berada di Mesir. Pastika meminta agar ke-19 TKI tersebut dipulangkan.

Sementara itu, dari Jakarta dilaporkan, sebanyak 411 orang WNI yang tinggal di Mesir telah kembali ke Tanah Air. Mereka adalah gelombang pertama evakuasi yang diangkut dengan pesawat Garuda Boeing 747-400. Diperkirakan ada sekitar 6.000 WNI yang berada di Mesir.

Mereka yang mendarat di Bandara Soekarno Hatta siang tadi terdiri dari 70 orang laki-laki, 194 orang perempuan dan 147 orang anak-anak. Dari Bandara, mereka akan dibawa ke Asrama Haji, Pondok Gede, dan akan pulang ke kampung halamannya masing-masing.

Para WNI ini berasal dari sejumlah daerah, diantaranya Jabodetabek, Makassar, Aceh, Jambi, Padang, serta sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

View the original article here

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »